Pendiri klub Sada Sumut Arya Sinulingga menegaskan Presiden Persiraja Banda Aceh Nazaruddin Dek Gam tidak mematuhi sanksi skorsing dari PSSI.
Arya yang juga anggota Exco PSSI mengusir Nazaruddin dari tribun VIP Stadion Baharoeddin Siregar selepas pertandingan Liga 2 antara Sada Sumut FC vs Persiraja, Sabtu (25/11).
Menurut Arya, Nazaruddin belum menyelesaikan sanksi larangan datang ke stadion selama lima pertandingan yang ditetapkan Komisi Disiplin PSSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nazaruddin beberapa kali hadir saat masa sanksi yang diberikan PSSI, seperti hadir saat melawan PSMS, di Medan beberapa waktu lalu," ujar Arya di Medan diktuip Antara, Rabu (29/11).
"Sanksi itu berlaku untuk lima pertandingan Persiraja melawan klub PSDS Deli Serdang, Semen Padang FC, PSPS Riau, Sriwijaya FC, dan PSMS Medan," kata Arya.
Namun Nazaruddin dianggap tidak menjalani sanksi tersebut dan tetap berpartisipasi dalam pertandingan Persiraja vs PSMS Medan pada 18 November 2023 di Stadion Harapan Bangsa.
"Dengan hadirnya dia di berbagai pertandingan itu, membuktikan bahwa dia tidak pernah patuh terhadap hukuman dari PSSI," sebutnya.
Arya berharap PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia harus bertindak tegas terhadap Nazaruddin untuk menghormati peraturan yang berlaku.
"Seharusnya dia menghormati keputusan yang berlaku agar sepak bola kita ke depan menjadi lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Teknik PSMS Medan Andry Mahyar meminta kepada PSSI untuk memberikan sanksi tegas kepada Persiraja Banda Aceh karena tidak bisa menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tim kebanggaan Kota Medan itu.
"Kami melayangkan beberapa protes ke Komisi Disiplin PSSI terkait kericuhan yang terjadi pada pertandingan Persiraja Banda Aceh melawan PSMS Medan," ujar Andry.
Andry mengatakan skuad Ayam Kinantan mendapatkan aksi tidak terpuji saat bertandang ke Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, seperti pelemparan botol mineral bahkan tertahan di dalam lapangan sampai pertandingan selesai.
"Pengamanan pada pertandingan Persiraja melawan PSMS Medan kurang maksimal karena jumlah keamanan tidak sebanding dengan jumlah penonton yang hadir," terang Andry.
(jun/jun/ptr)