Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia Gemuk, Bagaimana Nasib Bek Lokal?
Proyek memperkuat pertahanan Timnas Indonesia akhirnya mencapai puncaknya dengan naturalisasi Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, dan Jay Idzes.
Hubner sudah disumpah sebagai warga negara Indonesia (WNI) pada Rabu (6/12), sedangkan dua pemain lainnya sedang dalam proses menunggu surat keputusan presiden (Kepres).
Hadirnya tiga pemain berposisi bertahan ini membuat total naturalisasi selama masa kepelatihan Shin Tae Yong menjadi delapan pemain. Dari delapan itu, enam di antaranya adalah bek.
Keenam bek itu adalah Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, dan Justin Hubner, serta segera menyusul Nathan dan Jay. Dua pemain lainnya adalah Rafael Struick dan Ivar Jenner.
Ini tidak termasuk Elkan Baggott. Pemain yang sedang berkiprah di Liga Inggris ini bukan pemain naturalisasi. Baggott memilih jadi WNI ketika sudah genap 17 tahun.
Artinya pula nantinya akan ada sembilan diaspora di dalam Timnas Indonesia, tidak termasuk Asnawi Mangkualam Bahar, Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, dan Saddil Ramdani.
Proyek memperkuat sisi pertahanan Timnas Indonesia dengan naturalisasi pemain ini di satu sisi mengancam kesempatan bek-bek yang berkiprah di dalam negeri.
Arhan, Asnawi, dan Rizky Ridho akan menjadi sosok yang paling terancam. Ketiga pemain ini akan bersaing dengan bek-bek naruralisasi yang kualitasnya terlihat lebih baik.
Asnawi misalnya, akan bersaing dengan Sandy. Meski Sandy bisa bermain sebagai gelandang, posisi utamanya adalah bek sayap kanan. Kualitas keduanya akan diuji Shin.
Begitu pula dengan Ridho. Pemain Persija ini akan bersaing dengan Jordi, Elkan, Hubner, dan nantinya Jay. Dalam skema tiga bek ada kans Ridho dipilih, tetapi untuk dua bek pemain Persija itu terancam.
Situasi yang dihadapi Arhan tak kalah berat. Kini pemain 21 tahun ini harus bersaing dengan Shayne dan Nathan. Jika mengacu pada dua laga sebelumnya, Arhan kalah saing dengan Shayne.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>