Sekilas, masuknya nama Dendy Sulistyawan dan Dimas Drajad di Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2023, diwarnai intrik. Ini karena performa keduanya kurang garang di liga.
Musim ini Dendy baru menyumbang satu gol untuk Bhayangkara FC di Liga 1 2023/2024, sedangkan Dimas belum mencatatkan namanya di papan skor untuk Persikabo 1973.
Hal ini memunculkan isu ada pemain titipan di Timnas Indonesia. Dalam hal ini Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Sumardji dituduh sebagai aktor di balik masuknya nama Dendy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tuduhan itu dilayangkan publik ke Sumardji lewat media sosial. Dalam situasi seperti ini, pembelaan apapun dari Sumardji, tak akan membuat para penuduh isu itu puas.
Namun, jika ditelaah lebih dalam, Dendy dan Dimas, merupakan pemain yang bisa memenuhi gaya main Shin. Karakter main Dendy dan Dimas cukup membuat Shin terpuaskan.
Buktinya Dimas telah melesakkan enam gol selama dipercaya Shin, sedangkan Dendy lima gol. Ini tidak seperti striker lainnya yang tajam di liga, tetapi masuk angin saat di Timnas.
Beberapa nama yang bisa disebutkan adalah Ilija Spasojevic, Stefano Lilipaly, Riko Simanjuntak, dan Dedik Setiawan. Mereka ini seperti kurang beruntung dalam strategi permainan Shin.
Itu pula mengapa pemain seperti Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri langganan pemanggilan Shin. Selain punya kualitas dengan sempat main di Eropa, naluri golnya terukur.
![]() |
Shin seperti telah menyadari, pemain-pemain bertubuh mungil Indonesia lebih konstruktif di sisi penyerangan dibanding pemain jangkung. Kecepatan pemain bisa dieksploitasi.
Karena itu, jika melihat dengan saksama, isu pemain titipan diembuskan tanpa bertanggungjawab. Hal semacam ini bisa mengganggu psikologis pemain yang telan dipercaya Shin.
Di sinilah kunci keberadaan Shin. Pelatih 53 tahun ini harus bisa mengatrol mentalitas pemain. Tanpa mentalitas sekuat karang, Timnas Indonesia akan jadi bulan-bulanan di Piala Asia 2023.
(jun)