Jakarta, CNN Indonesia --
Memprediksi langkah Megawati Hangestri Pertiwi pada 2024 tak ubah dengan mengira-ngira isi hati pemain berjuluk Megatron tersebut.
Megawati berada dalam sorotan, terlebih setelah tampil bersama Daejeon Jung KwanJang Red Sparks di liga voli Korea Selatan. Selama 2023 atau separuh musim kompetisi, Megawati sudah mengumpulkan 429 poin dan masuk dalam jajaran lima besar top skor V League.
Bahkan Megawati sempat mencuri perhatian ketika merebut gelar pemain terbaik atau most valuable player (MVP) pada putaran pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan tak melulu terang, roda kehidupan pun berputar. Megawati tak selalu bisa tampil cemerlang, namun pemain asal Jember itu menunjukkan semangat juang dan kemampuan bangkit dari keterpurukan.
Megawati dan Red Sparks sempat berada dalam posisi kekalahan beruntun. Di tengah-tengah masa yang sulit pada putaran kedua, pelatih Ko Hee Jin pernah menyebutkan perihal Megawati yang rindu akan rumah alias homesick.
Setelah itu Megawati membuktikan kestabilan permainan dengan tetap menjadi tulang punggung Red Sparks. Poinnya selalu yang terbanyak dan hampir selalu di atas 20, meski pada laga terakhir tahun lalu saat menghadapi Heungkuk Life Insurance Pink Spiders hanya mendapat 11 poin.
Red Sparks saat ini masih berada di luar jalur empat besar alias zona peerebutan juara, namun masih ada tiga putaran terakhir di seri reguler. Sehingga dengan demikian tetap terbuka kemungkinan bagi Megawati dkk menembus babak playoff.
Seandainya Megawati bisa membawa Red Sparks menembus zona play off maka namanya akan kian bersinar. Andaikata gagal, kilau nama Megawati tak akan surut di dalam negeri.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Sebagai atlet profesional, Megawati tentu paham tanggung jawab. Keberhasilan tidak akan datang tanpa pengorbanan. Pada awal kedatangan di Korea, mantan pemain Jakarta Pertamina Energi itu sudah merasakan latihan berat ala Negeri Ginseng dari pelatih Hee Jin.
Di saat performa Red Sparks menurun pada putaran kedua, Hee Jin sempat menyebut ada faktor homesick yang melanda Megawati. Kendati demikian Megawati tetap bisa membuktikan diri layak berada di liga voli Korea.
Selain latihan keras, adaptasi dengan tim dan pelatih juga dilakukan pemain 24 tahun itu. Di masa Red Sparks goyah, Megawati tetap berusaha tampil dengan kemampuan terbaik.
Jika usaha maksimal Megawati di Korea belum menghasilkan gelar bersama Red Sparks bukan berarti pemain berposisi opposite hitter tersebut tak punya kualitas. Bukan tak mungkin ada pemantau bakat dari klub lain yang berminat menggaet Megawati dengan spike keras yang menghujam.
Sederet opsi masih terbuka bagi Megawati, seperti perpanjangan kontrak, atau pindah ke klub lain baik yang berada di Korea atau bahkan di luar Asia.
Keberadaan Megawati di Korea saat ini menunjukkan kapabilitas sebagai pemain.
Lantas ke mana arah yang selanjutnya akan dituju? Ini adalah hak prerogatif sang atlet.
Sederet pertimbangan dari sisi baik dan buruk, plus dan minus, kelebihan dan kekurangan, kelak akan menjadi bahan Megawati menjalani karier di usia emas.
Jika ada peluang bermain di kompetisi voli Eropa, tentu Megawati sebagai atlet tak ingin melepaskan angan-angan tersebut. Tetapi di sisi lain ada pula faktor non-teknis yang bisa menjadi bahan pikir-pikir untuk menentukan masa depan mantan pemain Jakarta Pertamina Energi itu.
Yang pasti kini Megawati masih memiliki 16 laga sisa pada sesi reguler liga voli Korea bersama Red Sparks.
[Gambas:Video CNN]