Dari hasil pertandingan pertama, taktik racikan STY tidak sepenuhnya bisa dibilang gagal. Kembali lagi, itu merupakan laga uji coba dan kesalahan sangat bisa terjadi.
Setidaknya, STY bisa mengetahui kondisi terkini seluruh pemain yang diturunkan dalam pertandingan. Ini sejalan dengan pernyataan juru taktik asal Korea Selatan itu selepas pertandingan.
Itu pula yang jadi alasan Witan sengaja dimainkan sebagai bek kanan demi memberi menit bermain sekaligus mencoba-coba posisi alternatif jika menemui kebuntuan, termasuk badai cedera. Dengan batas 26 pemain yang masuk skuad Piala Asia 2023, STY harus siap dengan segala keadaan sehingga harus memanfaatkan seluruh potensi dari setiap pemain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, kekalahan 0-4 dari Libya pada laga sebelumnya adalah 'trial and error' yang biasa dilakukan pelatih. Walaupun hasilnya petaka, tinggal diperbaiki saja.
Namun memperbaiki keadaan tak semudah membalikkan telapak tangan. Tanggung jawab STY akan semakin besar karena pertandingan kedua melawan Libya masuk ke dalam hitung-hitungan FIFA.
Jika menang atas Libya, Indonesia bakal mendapatkan tambahan 2,93 poin. Sementara itu, jika imbang, Indonesia meraup 0,43 poin dan jika kalah kehilangan 2,07 poin
Meski terbilang kecil, pertandingan kedua melawan Libya akan berpengaruh pada poin FIFA. Melihat situasi ini, maka keputusan bergantung pada prioritas STY untuk kembali melakukan eksperimen atau mencari poin.
Misi paling realistis tentu kembali membangun pondasi tim dengan percobaan strategi baru atau penguatan taktik yang sudah berjalan baik di laga sebelumnya. Poin yang dipetik hasil dari pertandingan biarlah jadi bonus dan konsekuensi pengorbanan yang dilakukan.
Sebab ada agenda lebih penting yang sudah di depan mata, yakni putaran final Piala Asia 2023. Pada turnamen itulah ujian sesungguhnya Timnas Indonesia.
Sengaja hancur pada laga persahabatan juga dapat jadi taktik non teknis untuk mengelabui lawan di Piala Asia. Ini bisa jadi siasat STY karena lawan bisa dengan mudah memperhatikan pertandingan Timnas Indonesia karena disiarkan televisi.
Karena itu, wajar bagi STY jika kembali melakukan coba-coba. Evaluasi dari setiap pertandingan memang perlu dilakukan, tapi skala prioritas jelang Piala Asia 2023 juga harus ditentukan.