ANALISIS

Timnas Indonesia Belum Layak Jadi Kuda Hitam Piala Asia 2023

Abdul Susila | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Jan 2024 10:46 WIB
Penampilan Timnas Indonesia belum sepenuhnya meyakinkan untuk ke Piala Asia 2023 meski memiliki perubahan saat lawan Libya di leg dua.
Timnas Indonesia masih punya sisa satu uji coba lawan Iran. (Dok. PSSI)

Wajah permainan Timnas Indonesia di babak kedua melawan Libya tak berubah. Selain tak ada pergantian pemain, tak ada pula gaya bermain yang berbeda begitu usai turun minum.

Selama 15 menit berjalan, nyaris tidak ada perbedaan signifikan dalam hal permainan. Marselino tetap belum menemukan sentuhan terbaiknya dan Hubner masih meraba-raba cara main seorang gelandang.

Namun perlahan Hubner terlihat cocok sebagai gelandang jangkar dengan beberapa kali memutus aliran bola dan juga membantu serangan. Di babak kedua Hubner bahkan punya peluang emas, namun urung jadi gol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang jadi masalah, ketahanan tubuh para pemain tampak menurun. Itu tergambar dalam transisi negatif atau dari menyerang ke bertahan. Beberapa pemain tak bisa turun dengan cepat.

Salah satunya adalah Jordi Amat. Pemain Johor Darul Ta'zim yang menjadi kapten menggantikan Asnawi Mangkualam Bahar ini selalu terlambat menjaga posisinya begitu diserang balik lawan.

Begitu masuk menit ke-75, Shin Tae Yong mengganti empat pemain. Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Witan Sulaiman diganti Sandy Walsh, Egy Maulana, Ricky Kambuaya, dan Ramadhan Sananta.

Tak berselang lama Yakob Sayuri digantikan Saddil Ramdani. Lima pergantian ini juga menjadi percobaan baru Shin untuk mengejar ketertinggalan defisit gol. Laga masih berlangsung sengit.

Pergantian pemain ini membuat lini serang Indonesia lebih berbisa. Beberapa peluang berhasil diciptakan. salah satunya dari tendangan Hubner yang memanfaatkan umpan Rizky Ridho.

Banner Testimoni

Sananta juga sempat mempunyai peluang pada masa injury time. Sayangnya sepakan pemain Persis Solo ini abu-abu antara menembak datar ke tiang jauh atau memberi umpan ke Hubner yang datang dari belakang.

Ini menggambarkan bahwa Shin belum menemukan satu atau dua pemain yang bisa menjadi supersub. Pergantian yang dilakukan STY membuat permainan lebih hidup, akan tetapi belum efektif.

Kendati demikian hasil ini menjadi isyarat peningkatan permainan Timnas Indonesia. Permainan Timnas memang meningkat, tetapi levelnya tetap berada di tim guram Piala Asia 2023.

Artinya pula satu pertandingan uji coba tersisa, melawan Iran pada 9 Januari akan menjadi kunci transformasi. Laga ini akan menjadi sarana naik kelas apakah jadi kuda hitam atau tetap tim guram.



(sry)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER