Jakarta, CNN Indonesia --
PBSI membentuk tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 yang berisi sederet atlet badminton legendaris dan sosok-sosok tak asing di belakang layar.
Kurang dari empat bulan menuju akhir kualifikasi Olimpiade 2024 atau 'Race to Olympics' pada 30 April 2024, PBSI mengumumkan jajaran tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024.
Tim tersebut diketuai M Fadil Imran yang merupakan Sekretaris Jenderal PBSI. Induk organisasi bulu tangkis Indonesia itu sudah menunjuk Fadil sebagai Satuan Tugas (Satgas) Road to Olympics 2024 pada Oktober 2023 menyusul hasil negatif tim badminton Indonesia di Asian Games.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa itu tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024?
Dalam konferensi pers peluncuran tim Ad Hoc PBSI Menuju Olimpiade Paris 2024, Senin (8/1) siang, Armand Darmadji selaku manajer tim Ad Hoc menjelaskan tujuan pembentukan tim tersebut.
"Bulutangkis indonesia adalah aset berharga yang harus dijaga. Olimpiade Paris 2024 adalah momen penting untuk menegaskan eksistensi Indonesia di panggung internasional."
"Oleh karena itu PBSI mempersiapkan diri membentuk tim ad hoc untuk cabor bulutangkis. Persiapan menuju Olimpiade sudah dilakukan sejak lama. Pada mukernas sudah dicanangkan tema menuju Olimpiade 2024. Pada Oktober 2023 diterbitkan surat untuk membentuk tim Ad Hoc," papar Armand dalam acara di Pelatnas PBSI Cipayung.
Disebutkan pula pengangkatan Tim Ad Hoc sudah dilakukan pada 7 Desember dan melakukan persiapan serta koordinasi dengan semua pemegang kepentingan agar Indonesia bisa mengirimkan atlet badminton sebanyak mungkin ke pesta olahraga yang akan berlangsung tahun ini.
"Perjuangan ke Olimpiade butuh program yang jelas agar peringkat kita naik dan membawa sebanyak mungkin atlet di Olimpiade. Kami ingin di PBSI mendukung program KOI dan ini adalah fokus PBSI saat ini," ucap Armand.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Tujuan dan maksud pembentukan tim Ad Hoc PBSI juga diucapkan Hubungan Masyarakat Yuni Kartika dan Tim Direktur Teknik Christian Hadinata yang menekankan soal perjuangan maksimal untuk memaksimalkan kuota atlet di Olimpiade 2024 di tengah prestasi badminton Indonesia yang menurun beberapa waktu terakhir.
Selain Christian dan Yuni, sederet nama lain yang masuk dalam tim Ad Hoc antara lain adalah Ricky Soebagja selaku wakil manajer, Rionny Mainaky sebagai pelatih kepala, serta tim pelatih yang ada di Pelatnas PBSI yakni Irwansyah, Indra Widjaja, Aryono Miranat, Eng Hian, dan Herry Iman Pierngadi.
Terdapat pula enam atlet peraih emas Olimpiade yang ditunjuk sebagai mentor yaitu Taufik Hidayat, Susy Susanti, Candra Wijaya, Greysia Polii, Liliyana Natsir, dan Tontowi Ahmad.
"Peran dirtek [direktur teknik] yaitu ada lima: pengembangan latihan, penilaian pemantauan kinerja, rekrutmen dam seleksi, pengembangan pelatih, analisa dan riset. Untuk peran mentor teknisnya akan diatur masing-masing dengan kepala pelatihnya," terang Armand.
Disinggung pembentukan tim Ad Hoc yang muncul karena prestasi badminton yang seret, Armand tidak menampik dan menjelaskan bakal memperbaiki masalah secara menyeluruh.
TIM AD HOC OLIMPIADE PARIS 2024
PENASIHAT
1. Tonny Wahyudi
2. Yoppy Rosimin
3. Akhmad Wiyagus
4. Daryadi
5. Imelda Wigoena
6. Rudy Hartono
7. Kurniahu
KETUA : M. FADIL IMRAN
Manager Tim
Ketua : Armand Darmadji
Wakil : Ricky A. Soebagja
Sekretaris: Lidia Siahaan
Hubungan Masyarakat (Public Relation):
1. Yuni Kartika
2. Dadi Krismatono
Media :
1. Aries Wijaksena
2. Deri Destanto
TIM TEHNIK
Direktur Teknik : Christian Hadinata
Kepala Pelatih : Rionny F. Mainaky
Analis Performa : Moh. Nanang Himawan Kusuma
Pelatih Fisik : Yansen Alpine
Sektor Tunggal Putra : Irwansyah
1. Mentor : Taufik Hidayat
Sektor Tunggal Putri : Indra Widjaja
1. Mentor : Susy Susanti
Sektor Ganda Putra : Aryono Miranat
1. Mentor : Candra Wijaya
Sektor Ganda Putri : Eng Hian
1. Mentor : Greysia Polii
Sektor Ganda Campuran : Herry IP
1. Mentor : Liliyana Natsir
2. Mentor : Tontowi Ahmad
[Gambas:Video CNN]