Sebagai tuan rumah, Qatar punya segalanya untuk mempertahankan gelar. Kendati rapor tim asuhan Tintin Marquez ini selama 2023 dan 2024 berwarna merah, Qatar tak bisa dipandang sebelah mata.
Pasalnya, skuad Qatar banyak dihiasi pemain-pemain keturunan yang lahir dan besar di Eropa. Masalahnya, semua pemain Qatar yang dipanggil dalam ajang ini tampil di dalam negeri.
Untuk bisa mempertahankan gelar, Qatar melakukan persiapan panjang sejak pertengahan Desember. Selama pemusatan latihan itu, dua pertandingan uji coba dilakoni, melawan Kamboja dan Yordania.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diarsiteki Jurgen Klinsmann, Korea Selatan diyakini akan tampil lebih garang dan atraktif di Piala Asia 2023. Jika mengacu laga uji coba, Taeguk Warriors sudah memberi sinyal bahaya.
Selama 2023 dan 2024, Son Heung Min dan kawan-kawan melakoni 11 pertandingan. Setelah sempat mengecewakan di awal 2023, Korea Selatan tak terkalahkan dalam delapan laga beruntun.
Dari 26 skuad Korea Selatan, 12 di antaranya berkiprah di Eropa. Dengan skuad ini, tim Ginseng berharap bisa meraih gelar ketiga. Ini akan jadi pencapaian manis, sebab terakhir kali juara pada 1960.
Sejak ambil bagian di Piala Asia 2007, Australia selalu diperhitungkan. Ini karena Australia lebih berasa Eropa dengan peradaban sepak bola yang telah maju dan langganan Piala Dunia.
Untuk Piala Asia 2023, Australia datang dengan rasa percaya diri tinggi. Ini karena para pemain yang diasuh Graham Arnold ini berada dalam puncak usia kejayaan karier sepak bola.
Dari 26 pemain yang terbang ke Qatar, 20 di antaranya berkiprah di Eropa, tiga di Asia, dan hanya empat yang berkarier di dalam negeri. Australia percaya diri bisa mengulang pencapaian edisi 2015.
(abs/jun)