ANALISIS

Akankah Irak Jadi Pembuka Pintu Indonesia ke 16 Besar Piala Asia?

CNN Indonesia
Minggu, 14 Jan 2024 07:03 WIB
Timnas Indonesia akan memulai perjuangan di babak penyisihan Grup D Piala Asia 2023 melawan Irak, Senin (15/1).
Indonesia akan melawan Irak di Piala Asia, Senin (15/1). (Dok. PSSI)

Fokus Timnas Indonesia saat ini harus menuju ke pertandingan lawan Irak. STY perlu meracik formula terbaik dan seefektif mungkin untuk menandingi skuad Singa Mesopotamia.

Jarak dengan pertandingan terakhir yang tak terlampau lama dapat jadi pelajaran penting bagi wakil Merah-putih. Sebab, skuad Irak yang mengalahkan Indonesia di laga terakhir dan yang dibawa ke Qatar tidak jauh berbeda.

Berkaca dari kekalahan besar, STY semestinya sudah tahu apa yang perlu diperbaiki. Formasi tiga bek tengah dan dua bek sayap saat melawan Irak dua bulan lalu harus dievaluasi. Begitu juga dengan kesalahan yang dilakukan kiper saat itu tak boleh diulangi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melirik susunan pemain saat terakhir melawan Irak, nampaknya STY tidak bakal banyak melakukan perubahan. Utak-atik posisi kemungkinan hanya diterapkan pada titik tertentu seperti gelandang bertahan yang diisi oleh Justin Hubner untuk diduetkan dengan Marc Klok atau Ivar Jenner.

Sisi lapangan diharapkan bisa dikuasasi oleh dua bek sayap, entah itu Pratama Arhan, Edo Febriansyah, atau Shayne Pattynama di kiri dan Sandy Walsh, Yakob Sayuri atau Asnawi Mangkualam di kanan.

Lini tengah juga perlu jadi perhatian. Eksperimen STY menduetkan Justin Hubner dan Ivar Jenner cukup meyakinkan di uji coba kedua lawan Libya. Dua pemain yang punya visi di atas rata-rata itu diharapkan mampu jadi pengatur tempo dan pengalir bola.

Tinggal lini depan yang perlu dibenahi saat lawan Irak. Karena selama masa uji tanding, tidak ada striker murni yang mencetak gol. Karena itu, perbaikan harus ditunjukkan oleh Rafael Struick, Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan Dendy Sulistyawan yang biasa berdiri di depan.

Skema counter attack dapat jadi strategi yang efisien dalam mencuri angka. Setiap pemain harus jeli dalam melihat kesempatan dan menyelesaikan peluang.

Sebab merujuk statistik di laga terakhir kontra Irak, Indonesia hanya mencatat 33 persen penguasaan bola dengan torehan dua tembakan yang satu di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Irak memiliki sembilan tendangan dengan empat on target.

Dari sini terlihat bahwa Indonesia perlu bermain lebih cerdas untuk memanfaatkan peluang sedikit apapun jumlahnya. Dengan pemahaman itu, bukan tak mungkin hasil positif bisa didapatkan demi pembentukan kepercayaan diri di laga selanjutnya sekaligus membuka asa menuju babak 16 besar.



(ikw/ikw/rhr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER