OBITUARI

Lisa Rumbewas: Mutiara dari Papua, Bersinar untuk Indonesia

CNN Indonesia
Minggu, 14 Jan 2024 10:27 WIB
Lisa Rumbewas, lifter legendaris Indonesia meninggal dunia pada Minggu (14/1). Lisa Rumbewas mengukir catatan manis dalam sejarah olahraga Indonesia.
Lisa Rumbewas salah satu atlet terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. (ASSOCIATED PRESS/Sakchai Lalit)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lisa Rumbewas, lifter legendaris Indonesia meninggal dunia pada Minggu (14/1). Lisa mengukir catatan manis dalam sejarah olahraga Indonesia.

Sebelum Olimpiade 2000 digelar di Sydney, hanya ada dua cabang olahraga yang pernah memberikan medali untuk Indonesia yaitu panahan dan badminton. Saat Olimpiade Sydney berlangsung, Tim Angkat Besi Indonesia menggebrak lewat torehan satu perak dan dua perunggu.

Lisa Rumbewas menyumbang medali perak di kelas 48kg sedangkan dua perunggu diberikan oleh Sri Indriyani (48kg) dan Winarni (53kg).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan Lisa merebut medali perak Olimpiade Sydney terbilang penuh drama dan mendebarkan. Ia harus bertarung dengan kondisi bibir pecah-pecah karena suasana terasa begitu dingin untuk dirinya.

Setelah semua lifter selesai melakukan angkatan, Lisa Rumbewas ada di posisi ketiga. Izabela Draganeva di posisi pertama sedangkan Tara Nott di peringkat kedua. Angkatan Nott dengan Lisa sama, namun Nott berhak meraih perak karena punya bobot tubuh lebih ringan.

Di malam hari, tiba-tiba Draganeva dinyatakan positif doping. Nott pun resmi jadi pemegang emas sedangkan Lisa jadi pemilik perak. Sri Indriyani yang ada di posisi keempat lalu dinyatakan meraih perunggu.

Lisa Raema Rumbewas of Indonesia sucessfully lifts 85 kg of weights during the final for Women's 48 kg category of weightlifting at 14 Asian Games at Busan 30 September 2002. Li Zhuo of China won the gold medal in the Asian Games women's weightlifting 48kg division on Monday. Kay Thi Win of Myanmar took the silver and Lisa Raema Rumbewas of Indonesia the bronze.  AFP PHOTO/Prakash SINGH (Photo by Prakash SINGH / AFP)Lisa Rumbewas sudah bersinar di level dunia sejak usia muda. (AFP/PRAKASH SINGH)

"Kami bertanding sore hari di Sydney. Sore hari bertanding, malam-malamnya kami dapat kabar kalau Dragneva didiskualifikasi karena pakai doping. Jadinya Tara Nott dapat emas, saya perak, dan Indriyani perunggu."

"Kabar tersebut juga yang beritahu kerabat kami. Saya punya saudara pendeta yang juga tinggal di Sydney, beliau yang bicara kepada mama. Karena saat di Sydney, mama tinggal di rumah saudara," ucap Lisa dalam perbincangan dengan CNNIndonesia.com pada 2021 lalu.

Perjuangan lebih berat ditunjukkan oleh Lisa Rumbewas di Olimpiade Athena 2004. Saat itu Lisa sempat merasakan pungsin dan pingsan saat pertandingan usai melakukan snatch.

Di tengah kondisi menyulitkan tersebut, Lisa masih bisa bertahan meneruskan pertandingan dan merebut medali perak di kelas 53kg.

"Biasanya kalau sudah anfal begitu harus tidur, tapi karena sadar masih punya angkatan lagi jadi harus tetap dilakukan. Ketika itu hanya tinggal saya dan [Udomporn] Polsak yang dari Thailand saja untuk perebutan emas dan perak. Itu semua sudah Tuhan yang atur," ujar Lisa saat itu.

Sedangkan di Olimpiade 2008, Lisa hanya finis di peringkat keempat di akhir pertarungan di kelas 53kg. Di balik hasil itu, ada cerita menarik.

Mama Lisa, Ida Korwa sudah menaruh curiga pada Natassia Novikava yang dinilai menggunakan doping. Namun kecurigaan itu hanya disampaikan pada Lisa dan tidak pada PABSI.

"Mama berani bilang dia pakai doping karena saat di tempat pemanasan, Novikava itu tidak bisa diam. Saat di tempat pemanasan itu Novikava sebentar-sebentar bangun, lalu jalan-jalan."

"Kalau sudah pakai doping itu memang membuat dia harus selalu aktif. Dia mau tidur tidak bisa, angkat kaki juga tidak bisa. Tapi meski curiga lawan pakai doping mama tidak bilang ke orang PABSI, cuma bicara dengan saya saja," ujar Lisa.

Delapan tahun berselang, kecurigaan itu terbukti. Lisa Rumbewas berhak atas medali perunggu karena Novikava positif menggunakan doping. Pada 2017, Lisa Rumbewas pun mendapat kalungan medali perunggu Olimpiade Beijing 2008.

Raema Lisa Rumbewas of Indonesia fails a lift in the women's 53 kg group A weightlifting event during the 2008 Beijing Olympic Games at the Beijing University of Aeronautics and Astronautics Gymnasium on August 10, 2008. AFP PHOTO/JUNG YEON-JE (Photo by JUNG YEON-JE / AFP)Lisa Rumbewas memiliki dua medali perak dan satu medali perunggu di ajang Olimpiade. (AFP/JUNG YEON-JE)

Lisa Rumbewas yang lahir di Jayapura pada 10 September 1980 tidak asing dengan dunia angkat besi karena Ida Korwa merupakan lifter era 80-an. Karena itu sejak kecil ia sudah akrab dengan angkat besi.

Lisa mulai menekuni angkat besi sejak sembilan tahun karena sering melihat mama berlatih. Lisa menunjukkan perkembangan pesat dengan menjuarai berbagai kejuaraan level junior.

Prestasi itu yang kemudian membawanya masuk ke program pelatnas jangka panjang pada 1998. Nama Lisa pun kemudian berkibar dan jadi salah satu atlet terhebat yang pernah dimiliki oleh Indonesia.

Selamat Jalan, Lisa Rumbewas!
Terima kasih atas segalanya!

 

[Gambas:Video CNN]



(ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER