ANALISIS

Buktikan STY, Indonesia Bukan Anak Ingusan di Hadapan Vietnam!

Abdul Susila | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2024 07:05 WIB
Laga Vietnam vs Indonesia jadi momen yang tepat buat pelatih Shin Tae Yong memperlihatkan tim Garuda bisa menaklukkan sang lawan di Piala Asia 2023.
Vietnam punya ambisi meraih hasil maksimal pertama mereka di Piala Asia 2023. (AFP/KARIM JAAFAR)

Saat kalah 2-4 jadi Jepang pada Minggu (14/1), Vietnam tampil dengan wajah baru di Piala Asia 2023. Bukan hanya style of play yang berbeda, banyak juga wajah-wajah lama yang malah mulai duduk di bangku cadangan.

Nguyen Quang Hai, Nguyen Van Viet, Do Duy Manh, dan Vu Van Thanh, kalah bersaing dengan jebolan SEA Games 2023 seperti Vo Minh Trong, Phan Tuan Tai, Nguyen Thai Son, Khuat Van Khang, dan Nguyen Van Truong.

Ini agak mengagetkan, sebab Quang Hai dan kawan-kawan adalah generasi emas Vietnam. Generasi Quang Hai adalah runner up Piala Asia U-23 yang juga melaju ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu keputusan Philippe Troussier mencadangkan sejumlah bintang, diyakini sebagai senjata rahasia. Pemain-pemain ini sengaja disimpan untuk meraih kemenangan atas Indonesia.

Ini situasi yang realistis, mengingat kans Vietnam menang atas Jepang, kecil. Troussier memilih memberi jam terbang ke pemain-pemain muda untuk menampilkan kualitas individunya.

Senjata rahasia Vietnam ini yang perlu diwaspadai Shin. Apalagi terbukti analisis Shin akan kekuatan lawan kerap salah, seperti saat kebingungan dengan kejutan Irak dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.


Pada saat yang sama Indonesia tampil dengan kekuatan terbaik saat kalah 1-3 dari Irak pada Senin (15/1). Bisa dibilang wajah sepak bola terkini Indonesia tergambar saat melawan Irak.

Mungkin hanya pada beberapa sisi saja yang belum optimal, seperti performa Asnawi Mangkualam setelah cedera, pertahanan yang masih terlihat rapuh dan lini depan yang tumpul. Lini serang Indonesia memang mengkhawatirkan.

Dalam enam pertandingan terakhir, Indonesia hanya melesakkan empat gol. Nahasnya, empat gol tersebut tidak ada yang diciptakan sosok striker. Bek sayap malah tersubur dengan dua gol.

Berkaca dari laga sebelumnya, melawan Irak, Marselino Ferdinan dikonstruksi sebagai pemain free role. Pemain KMSK Deinze ini bebas bergerak. Hasilnya Marselino menyumbang satu gol.

Apakah Marselino akan kembali dimainkan dalam posisi tersebut? Yang pasti, ini saatnya bagi Shin mengeluarkan kecerdikan dan kecerdasannya agar Indonesia tak dianggap anak ingusan lagi oleh Vietnam.



(jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER