Performa Jepang yang kurang greget saat melawan Vietnam dan Irak, apalah menjadi isyarat bagus bagi Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 (2024)?
Sebagai tim Asia dengan peringkat terbaik di FIFA, posisi ke-17, Jepang tim kuat. Namun demikian bukan berarti peluang Indonesia untuk meraup poin otomatis tertutup.
Pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni menilai Indonesia punya peluang. Namun demikian dibutuhkan kerja ekstra dari tim pelatih dan pemain Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Piala Asia kali ini beda, di mana level permainan tim sudah sangat seimbang. Perkembangan tim-tim Asia sangat di luar dugaan. Irak itu misalnya luar biasa," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com.
"Meski Jepang banyak pemain di Eropa, 21 dari 26 main di Eropa, jangan lupa jadwal di Eropa lagi padat. Pemain itu datang ke Piala Asia dalam kondisi lelah," ujarnya.
Lelaki yang biasa disapa Bung Kus ini mengatakan, Shin di kelilingi oleh tim analis yang matang. Tim analis ini cukup membantu Shin menyediakan data permainan lawan.
Berkaca dari skema permainan saat melawan Irak dan Vietnam, Kusnaeni yakin Shin akan membuat strategi berbeda. Soal apakah Shin akan bermain pragmatis atau tidak, itu akan menyesuaikan.
"Shin itu pendekatannya, hari ini strategi hari ini. Besok strategi besok. Itu kan tipikal pelatih yang punya tim analis yang bagus. Data tim analis jadi bahan strategi," katanya.
"Beda dengan tim yang tidak punya tim analis yang bagus. Kalau Shin punya tim analis bagus, sehingga memberi dia keleluasaan menerapkan strategi yang cocok," ucap Kusnaeni menjelaskan.
Karena itu Kusnaeni meyakini akan ada formasi kejutan dari Shin saat melawan Jepang. Pemain yang belum tampil seperti Shayne Pattynama dan Ramadhan Sananta punya potensi dimainkan.
(jun)