Jakarta, CNN Indonesia --
Justin Hubner bertransformasi menjadi pemain bertahan 'tukang tebas' andal Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 (2024).
Bersama Timnas Indonesia, pemain Wolverhampton Wanderers ini main 45 sebagai gelandang dan 45 menit lainnya sebagai bek tengah dengan sama baiknya. Ini membuatnya masuk Best XI Piala Asia 2023 di matchday kedua.
Pemuda 20 tahun ini memulai debutnya di Timnas Indonesia sebagai pemain pengganti dalam laga uji coba melawan Libya (2/1). Ketika itu Hubner main di 45 menit babak kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada uji coba berikutnya, melawan Libya (5/1), Hubner direposisi menjadi gelandang bertahan. Meski sempat canggung, kinerjanya dianggap solid. Shin Tae Yong mengakui itu.
Shin kembali menjadikan Hubner sebagai gelandang bertahan ketika berlatih tanding dengan Iran (9/1). Meski kalah telak, Hubner dianggap mulai bisa beradaptasi di posisi barunya.
Karena itu Hubner main sebagai gelandang di Piala Asia 2023. Saat melawan Irak (15/1), Hubner main penuh sebagai gelandang. Meski kalah 1-3, Hubner main penuh determinasi.
Pada pertandingan kedua, Hubner kembali jadi pilihan. Bedanya kali ini ia main 45 menit sebagai gelandang bertahan dan 45 menit lainnya sebagai bek tengah.
AFC mencatat, Hubner melakukan tujuh intersep dalam dua laga tim Merah putih. Jumlah intersep Hubner yang tertinggi bagi Indonesia. Adapun takel suksesnya mencapai 33,3 persen.
Selain itu Hubner punya dua umpan kunci dan umpan silang sukses. Dalam urusan melepas umpan, angkanya juga lumayan, yakni 77,8 persen akurat ke posisi rekan.
Soal disiplin bertahan, Hubner juga cermat. Ia hanya enam kali tercatat melakukan pelanggaran. Gaya mainnya keras, lugas, tukang tebas, tetapi selalu penuh perhitungan.
Apakah Hubner bisa menjaga atau bahkan menaikkan performa menterengnya saat melawan Jepang pada Rabu (24/1)? Harapan publik, si tukang jagal kembali garang dan matang.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Lawan yang akan dihadapi Justin Hubner, jika nantinya dimainkan lagi sebagai gelandang bertahan Timnas Indonesia saat melawan Jepang adalah para gelandang top.
Wataru Endo, Takumi Minamino, Kaoru Mitoma, hingga Hidemasu Morita bakal menjadi lawan tarung Hubner. Mampukah Hubner main selugas dan setangkas laga sebelumnya?
Yang pasti, melawan Jepang tak bisa hanya dengan mengandalkan 'keangkuhan' individu. Jepang hanya bisa diimbangi dengan pola gotong royong. Semua elemen bekerja secara sederhana.
Fokus Timnas, mungkin, seminimal mungkin membuat Ernando Ari tidak jatuh bangun. Sebisa mungkin mengurangi Jepang melepas tembakan ke gawang. Sisanya biar Ernando bersenang-senang.
Komposisi pertahanan melawan Jepang besar kemungkinan diberikan ke Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Rizky Ridho. Dua bek sayap pilihannya Asnawi Mangkualam dan Shayne Pattynama.
Adapun komposisi tengah, trio Iver Jenner, Hubner, dan Marselino Ferdinan sudah solid. Ketiganya sama-sama bisa membangun serangan, juga disiplin saat bertahan.
Lantas siapa yang akan jadi pilihan di lini depan? Yakob Sayuri pilihan yang pas untuk opsi menyerang cepat dan tangguh bertahan. Ketahanan fisik Yakob juga menonjol.
Untuk posisi striker bisa jadi Rafael Struick, meski tak klinis saat punya peluang. Begitu juga dengan Hokky Caraka. Jika Shin ingin berjudi, Ramadhan Sananta pilihannya.
[Gambas:Photo CNN]
Sananta memang tidak masuk line up dalam dua laga sebelumnya, tetapi bukan berarti pemain Persis Solo ini tak punya kans. Melawan Jepang, sosok goal getter dibutuhkan.
Pilihan lainnya yang kiranya juga masuk kategori perjudian adalah menjadikan Witan Sulaeman sebagai peledak. Pemain Persija ini punya kecepatan dan kelincahan.
Begitulah, Hubner hanya bagian dari sistem yang kompak. Saat Hubner bersinar, berarti ada kerja keras lainnya yang tak kalah membaja. Ini yang bisa membuat Jepang payah.
[Gambas:Video CNN]