Pencapaian luar biasa Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 tentu diharapkan bukan akhir, tapi menjadi awal dari kebangkitan Tim Garuda di level internasional.
Kini Indonesia tengah berjuang di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 sekaligus Kualifikasi Piala Asia 2027. Tentunya Timnas Indonesia diharapkan bisa lolos ke Piala Dunia 2026 dan kembali tembus ke putaran final Piala Asia 2027.
Dengan bermodal rata-rata pemain berusia 22,5 tahun maka para pemain Timnas Indonesia akan berada di 'usia emas' 25 tahun saat tampil di Piala Asia 2027 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun mengakui pemain muda di Timnas Indonesia menjadi modal bagus bagi Tim Garuda untuk meraih hasil lebih baik di Piala Asia 2027.
"Ini modal yang baik. Ibaratnya, jika kali ini 16 besar dan itu sudah sejarah berikutnya harus lebih tinggi," ucap Erick Thohir usai Indonesia tersingkir di 16 besar Piala Asia 2023.
Kini lolos ke fase gugur mungkin bakal menjadi standar minimum bagi Timnas Indonesia di Piala Asia. Karena itu penting bagi PSSI untuk menjaga dan meningkatkan level permainan Timnas Indonesia.
Caranya, PSSI harus bisa membenahi kompetisi Liga Indonesia yang menjadi sarana untuk mencetak pemain Timnas Indonesia.
Legenda Timnas Indonesia Peri Sandria menyarankan agar Liga Indonesia bisa memberlakukan regulasi yang membuat klub wajib menurunkan pemain muda di setiap pertandingan. Hal itu penting untuk memberikan jam terbang dan pengalaman kepada pemain muda Indonesia.
"Pemain muda kita banyak yang berpotensi bagus. Namun, mereka butuh jam terbang, butuh pengalaman," ucap Peri Sandria dikutip dari Antara.
Hal ini juga diakui pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong yang menilai para pemain Tanah Air butuh jam terbang di klub.
"Empat laga terakhir kami bermain, saya bisa melihat kami terus berkembang, tapi tetap satu hal yang terus saya bilang, kami kurang berpengalaman," kata Shin Tae Yong usai Indonesia vs Australia.
"Para pemain kami muda, banyak pemain yang tidak menjadi pemain inti di klub masing-masing, itu artinya game fitness dan game sense, itu sulit dikembangkan dalam waktu yang singkat," ucap STY menambahkan.
Shin Tae Yong berharap para pemain Timnas Indonesia bisa mendapatkan jam terbang lebih banyak di klub sehingga dapat menambah level stamina bermain dan pengalaman.
"Jadi jika pemain bisa tampil reguler di pertandingan di klub masing-masing, itu akan memudahkan kami untuk mengembangkan penampilan tim. Jadi saya berharap hal itu akan lebih baik," ujar pelatih asal Korea Selatan itu.
Selain itu pembinaan usia muda juga harus lebih digencar dilakukan oleh PSSI, salah satunya dengan menggelar kompetisi usia muda yang berjenjang dengan format liga satu musim bukan sekadar menggelar turnamen.
Hal ini penting untuk melahirkan pemain-pemain muda berbakat guna menambah stok pemain muda yang berkualitas dan kompetitif di Indonesia.