FAM Diminta Hati-hati Rekrut Pemain Keturunan Usai Gagal di Piala Asia
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) diminta berhati-hati merekrut pemain keturunan yang kini bermain di Eropa usai gagal di Piala Asia 2023.
Malaysia tampaknya langsung mengevaluasi diri setelah target lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 pupus. Hasrat ke babak gugur sirna setelah dua kali kalah di babak grup.
Usai pulang dari Qatar, sepak bola Malaysia diramaikan dengan rencana merekrut sejumlah pemain keturunan Malaysia di Eropa.
Naim Garcia yang kini di Barcelona B, striker Manchester United U-21 Ethan Joseph Wheatly, hingga gelandang Manchester City U-17 Daniel Batty disebut memiliki darah Malaysia.
Akan tetapi pengamat sepak bola lokal Mohd Firdaus Mohamed mengingatkan FAM untuk tidak banyak berharap kepada pemain-pemain tersebut.
"Kalau memang benar kualitasnya bagus, maka FAM perlu berusaha untuk merekrut mereka, tapi kita harus ingat kalaupun bagus, mereka pasti akan menunggu kesempatan bermain dengan negara kelahirannya dan negara itu pasti mau kualitas layanan mereka," ujar Firdaus dikutip dari BHarian.
"Jadi menurut saya cukup sulit mereka menerima Malaysia kalau ada kesempatan dengan negara asalnya. Mungkin kita harus menunggu empat atau lima tahun lagi ketika mereka merasa tidak bisa bermain [mewakili negara asalnya], baru mereka akan mempertimbangkan untuk bermain dengan kita," ucap Firdaus menambahkan.
Firdaus ingin FAM menyelaraskan usaha merekrut pemain keturunan dengan pembinaan pemain Malaysia.
"Kalau bisa membujuk mereka, itu bagus karena kita tahu kualitas pemain berdarah campuran seperti yang ada di skuad nasional kita. Tapi kalau ditolak, tidak masalah karena kita punya bakat lokal juga," kata Firdaus.
Komentar senada dilontarkan pengamat lain, Zulakbal. Di mata Zulakbal, pemain keturunan bisa memberikan dampak untuk Harimau Malaya.
"Mungkin ada pemain berdarah campuran yang tidak bisa mewakili negara asalnya karena kualitasnya dinilai belum mencapai standar negara yang bersangkutan, namun setidaknya mereka pernah bermain di Eropa dan banyak eksposur di sana," tutur Zulakbal.
"Kita bisa ambil yang bermain di liga pertama atau liga kedua, karena menurut saya kelompok pemain ini bisa bersaing setidaknya di level Asia," ucap Zulakbal melanjutkan.