Iran vs Qatar: Ambisi Kekuatan Lama Melawan Nafsu Raja Baru

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Rabu, 07 Feb 2024 07:57 WIB
Laga semifinal Piala Asia 2023 (2024) antara Iran dan Qatar mempertemukan penguasa lama dan raja baru di tingkat kontinental.
Qatar berstatus sebagai juara bertahan Piala Asia. (REUTERS/MOLLY DARLINGTON)

Menjadi unggulan utama di grup masing-masing, Iran dan Qatar membuktikan hitung-hitungan di atas kertas. Iran jadi juara Grup C dengan nilai sempurna, demikian pula dengan Qatar di Grup A.

Iran mengawali kiprah dengan menang besar atas Palestina 4-1. Setelah itu Team Melli menang tipis atas Iran dan Uni Emirat Arab. Mirip-mirip dengan sang pesaing, Qatar menang 3-0 atas Lebanon, kemudian menang 1-0 atas Tajikistan dan China.

Pada 16 besar Iran dibuat deg-degan melawan Suriah lantaran harus menang lewat adu penalti. Ketika melawan Jepang, Iran kembali lolos dari maut. Setelah tertinggal 0-1, Iran kemudian bisa membalikkan keadaan di pengujung laga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Qatar pun mengalami situasi yang sama, namun urutannya terbalik. Sempat tertinggal dari Palestina, Qatar menang 2-1 pada babak 16 besar. Dalam laga perebutan tiket semifinal, Qatar harus memastikan kemenangan lewat adu penalti.

Tak ada skor mencolok dan bahkan kedua kesebelasan sempat berada di ujung tanduk.

Hal tersebut bisa saja diartikan sebagai indikasi kedua kesebelasan punya kekuatan yang biasa-biasa, namun dalam sudut pandang lain dapat pula dipersepsikan negara-negara Asia cukup berkembang dan semua tim sudah mempersiapkan tim dengan baik sehingga Iran dan Qatar sama-sama tak bisa pesta gol.

Meski tanpa skor telak, Iran dan Qatar toh saat ini ada di babak semifinal. Kedua kesebelasan agaknya sama-sama paham kebutuhan berlaga di sebuah turnamen beda dengan kompetisi, 'yang penting menang', sampai final, dan juara di tangan. Terlebih ada keterbatasan waktu singkat yang mempengaruhi waktu pemulihan pemain.

Efektivitas dan efisien jadi tuntunan Iran dan Qatar menembus babak semifinal.

Banner Testimoni

Pada laga semifinal kali ini ada dua pemain Iran yang kondisinya agak labil yakni Sadeh Moharrami dan Majid Hosseini lantaran cedera, sementara Mehdi Taremi sudah bisa kembali tampil setelah dua kartu kuning pada laga 16 besar.

Keberadaan Taremi bakal menjadikan daya gedor Iran lebih nyaring lantaran pemain Porto tersebut merupakan pencetak gol terbanyak bagi Team Melli di Piala Asia kali ini.

Formasi 4-1-3-2 tampak bakal kembali jadi andalan Iran dalam laga kali ini. Format empat bek dan satu pivot pekerja keras bakal memainkan peran utama dalam bertahan. Sementara gelandang Samman Ghoddos akan beroperasi sebagai jembatan dari belakang ke depan sekaligus pemutus serangan pertama.

Sementara Qatar diprediksi bakal menampilkan permainan menyerang. Memanfaatkan momentum dukungan suporter, adrenalin anak asuh Tintin Marquez bakal mendidih untuk memberi kemenangan untuk para pemain ke-12.

Formasi 4-3-3 bakal dipraktikkan demi mencetak gol di awal laga. Almoez Ali, Akram Afif, Hassan Al Haydos, dan Yusuf Abdurisag menjadi ancaman tersendiri bagi Iran yang mengincar kesuksesan di era baru.

(rhr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER