Mantan atlet wushu yang pernah mengibarkan bendera Merah Putih di ajang internasional, Achmad Hulaefi menyampaikan sederet tantangan besar cabang olahraga wushu di Indonesia.
Saat ini, wushu di Indonesia masih ketergantungan dengan China. Mulai dari perlengkapan seperti senjata, hingga lokasi pemusatan latihan masih mengandalkan Negeri Tirai Bambu.
"Untuk senjata, zaman sekarang lebih lengkap meski terbatas. Kami langsung ambil dari China. Kalau dari sini tidak sama kualitasnya, tidak standar," kata Hulaefi kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian soal lokasi pemusatan latihan, menurut mantan atlet yang pernah meraih dua medali emas kejuaraan dunia itu berpendapat bahwa China masih diandalkan karena fasilitas yang lebih mumpuni.
"Untuk saat ini yang terbaik memang di China untuk training camp karena nenek moyang cabang olahraganya dari sana," ujarnya.
"Jadi setiap tahun kalau ada event internasional kami try out di China. Bahkan untuk PON juga persiapannya dikirim ke sana selama satu bulan atau dua bulan. Memang kiblatnya ke sana," ucap Hulaefi menambahkan.
Meski dengan keterbatasan dan tantangan yang ada, Hulaefi yang kini jadi bagian dari tim kepelatihan Timnas Wushu Indonesia berpendapat olahraga yang digelutinya sudah jauh berkembang.
"Sekarang wushu di Indonesia perkembangannya sangat maju. Fasilitas latihan sekarang lebih menunjang dan juga bonus serta gaji dari pemerintah naik signifikan," kata dia.
"Apalagi sekarang atlet cukup baik pembinaan di setiap daerahnya karena setiap tahun ada tiga sampai empat pertandingan. Di zaman saya pertandingan itu paling cuma dua kali atau bahkan satu kali," ujarnya.
(ikw/nva)