Perlahan-lahan prestasi Indonesia di cabor wushu menanjak ketika Susyana Tjhan meraih perak pada Asian Games 2006. Setahun berselang pada 2007, Indonesia pertama kali ikut dalam kejuaraan dunia Wushu di Beijing dan selalu jadi peserta hingga edisi terakhir pada 2023 lalu.
Prestasi dan keikutsertaan di Asian Games dan kejuaraan dunia pun cenderung meningkat. Pada Asian Games 2014, untuk pertama kalinya wushu menyumbang emas yang diraih Juwita Niza Wasni.
Lalu ketika jadi tuan rumah Asian Games 2018, wushu Indonesia semakin berjaya. Wakil Merah Putih meraih total lima medali dengan rincian satu emas, satu perak, dan tiga perunggu sekaligus menduduki peringkat ketiga klasemen medali cabor wushu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Asian Games 2022, wushu Indonesia masih jadi negara Asia Tenggara dengan perolehan medali tertinggi dengan total lima medali dengan satu emas, dua perak, dan dua perunggu.
Di panggung dunia, prestasi Indonesia juga terbilang menjanjikan. Sejak pertama kali ikut pada 2007, Indonesia selalu menyumbang medali. Bahkan dalam debutnya di kejuaraan dunia, Indonesia langsung meraih satu medali emas oleh Gogi Nebulana di nomor Jianshu.
Prestasi tertinggi Indonesia di kejuaraan dunia adalah ketika jadi tuan rumah pada 2015. Berlangsung di Istora Senayan, Indonesia meraih tujuh emas, tiga perak, dan tiga perunggu sekaligus menduduki peringkat kedua di bawah China.
Sedangkan pada edisi terakhir yang digelar di Texas, AS pada 2023 lalu, Indonesia berada di peringkat kedelapan. Harris Horatius dan kawan-kawan menyabet satu emas, tiga perak, dan tujuh perunggu.
![]() |
Menurut mantan atlet wushu Indonesia, Achmad Hulaefi, perkembangan wushu di Tanah Air semakin pesat seiring berjalannya waktu. Ia menyoroti soal fasilitas yang lebih memadai.
"Sekarang wushu di Indonesia perkembangannya sangat maju. Fasilitas latihan sekarang lebih menunjang, serta bonus dan gaji dari pemerintah naik signifikan," katanya pada CNNIndonesia.com.
Peraih empat medali emas di SEA Games dan dua medali perak kejuaraan dunia itu melihat peningkatan pada jumlah turnamen yang diselenggarakan secara rutin. Menurutnya, hal itu turut membantu pembinaan atlet.