Greysia Polii Wujudkan Mimpi di Tomohon Usai Gantung Raket
Greysia Polii mewujudkan mimpi besarnya usai pensiun sebagai atlet badminton dengan berkontribusi untuk kampung halamannya di Tomohon, Sulawesi Utara, menjadi pengembang perumahan bersubsidi.
Sepanjang kariernya jadi atlet nasional, Greysia Polii mempersembahkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu.
Di level Asian Games, Greysia juga meraih medali emas ganda putri pada edisi 2014. Ditambah dengan dua medali emas SEA Games 2007 dan 2019.
Greysia Polii resmi gantung raket pada Juni 2022. Dalam unggahannya di akun resmi Intagram, wanita 36 tahun ini bertekad berkontribusi untuk kampung halamannya di Tomohon. Meski lahir di Jakarta, keluarga Greysia Polii berasal dari Tomohon.
"Waktu masih jadi atlet, aku punya mimpi bisa berkontribusi untuk kota asalku, Tomohon, dengan menyediakan rumah bersubsidi yang harganya terjangkau," ujar Greysia dalam unggahan video di Instagram.
"Akhirnya di tahun 2019, harapanku terwujud dan pembangunan Grazia Residence pun dimulai," ucap Greysia menambahkan.
Dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Greysia mengatakan inspirasi terjun ke dunia properti didapat dari mendiang Ciputra yang merupakan pengusaha properti kenamaan sekaligus pendiri klub bulu tangkis Jaya Raya.
"Setelah dapat masukan dari Pak Ciputra, saya mulai beli tanah di Tomohon pada tahun 2014. Lalu saya lihat sepertinya pembangunan perumahan di daerah kok masih tertinggal, apalagi daerah di luar pulau Jawa. Padahal Tomohon juga salah satu destinasi wisata yang punya potensi dan mendapat perhatian dari pemerintah," tutur Greysia.
Pandemi Covid-19 menjadi tantangan serius yang bisa dilewati Greysia dalam mendirikan perumahan tersebut. Guna menciptakan hunian yang nyaman, Greysia dan tim sering mengunjungi lokasi perumahan memastikan rumah dibangun dengan produk berkualitas.
Sejauh ini Greysia Polii sudah membangun 100 unit rumah sampai dengan pembangunan tahap kedua. Mantan pasangan Nitya Krishinda Maheswari ini menargetkan 200 unit rumah yang dipasarkan pada awal 2024.
"Ke depannya, saya terpikir untuk membangun hall badminton supaya bisa memfasilitasi anak-anak di Tomohon bermain badminton," kata Greysia.
"Atau mungkin gedung dan fasilitas olahraga di dalam perumahan. Keinginan itu ada, karena saya juga ingin putra-putri daerah Tomohon punya wadah untuk mengasah kemampuan dan harapannya tentu bisa berprestasi," ucap Greysia melanjutkan.
(sry/har)