Merancang Perpisahan Manis Jurgen Klopp di Liverpool
Mengakhiri musim lalu di peringkat kelima Liga Inggris sehingga tak dapat tiket ke Liga Champions, Liverpool menatap musim ini dengan lebih menjanjikan.
Saat ini tim asuhan Jurgen Klopp ini menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Inggris. Virgil van Dijk dan kawan-kawan telah mengumpulkan 60 poin dari 26 pertandingan.
Namun posisi Liverpool sama sekali tidak aman. Pasalnya Manchester City menguntit di peringkat kedua dengan 59 poin, disusul Arsenal dengan 58 poin.
Sekali terpeleset saja, City atau Arsenal bisa mengakuisisi puncak klasemen. Karenanya sisa 12 pertandingan musim ini akan sangat menentukan hasil akhir kompetisi.
Kabar baiknya, Liverpool sudah mengoleksi satu gelar juara. Akhir pekan lalu, Minggu (25/2), The Reds meraih gelar juara Piala Liga Inggris 2023/2024 setelah menumpas Chelsea.
Ini gelar pelipur lara setelah musim lalu finis tanpa trofi. Sekaligus pula gelar ini seolah membuka peluang bagi Liverpool untuk meraih treble winner atau tiga gelar juara dalam semusim.
Selain berpeluang naik podium di Liga Inggris, Liverpool juga masih bersaing di Piala FA 2023-2024 dan Liga Europa 2023-2024. Kans Liverpool juara di tiga ajang ini relatif besar.
Bagi Kolpp yang akan berpisah dengan Liverpool pada akhir musim ini, gelar juara tentu saja berarti. Ini bisa menjadi ucapan perpisahan yang manis bagi sejarah klub dan suporter tercinta.
Dan, tentu saja perpisahan manis itu akan nikmat jika Liverpool juara Liga Inggris. Klopp adalah pelatih yang menuntaskan dahaga gelar juara liga selama 32 tahun pada 2019-2020.
Kini kans untuk kembali juara atau mempersembahkan trofi liga yang ke-20 sangat terbuka. Untuk mewujudkan ini, skala prioritas Klopp dan para pemain sepertinya sudah mulai dirancang.
Saat memenangi Piala Liga, Klopp menurunkan pemain-pemain muda. Terlepas banyak pemain cedera, anak-anak muda Liverpool ini dibangun memiliki mentalitas juara.
Baca di halaman berikutnya>>>