ANALISIS

'Butuh Nggak Butuh' VAR di Liga 1

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Kamis, 07 Mar 2024 08:43 WIB
Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 akan segera diterapkan dalam waktu dekat. Benarkah sepak bola Indonesia butuh VAR?
Rencananya VAR akan digunakan di Championship Liga 1. (ANTARA/FAJAR SATRIYO)

VAR jadi barang penting saat ini bagi sepak bola Indonesia. Pasalnya, rentetan momen aneh bin ajaib masih terjadi di liga Indonesia dari level amatir hingga kasta tertinggi.

Belum lama ini, terjadi insiden brutal di pertandingan Persebaya Surabaya vs PSS Sleman. Salah satu pemain PSS Sleman, Wahyudi Hamisi, terlihat menendang kepala penggawa Persebaya, Bruno Moreira yang sudah terkapar di lapangan.

Wasit pertandingan itu, Ginanjar Rahman Latief, terlihat berada di dekat kejadian. Ia mengeluarkan kartu kuning kepada Wahyudi Hamisi. Perdebatan pun muncul, apakah keputusan wasit itu sudah benar?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konteks ini bisa memunculkan perdebatan panjang. Namun seandainya ada VAR, mungkin wasit bisa lebih melakukan peninjauan agar keputusan yang diambil lebih tepat.

Pertanyaan lain adalah apabila ada VAR, apakah keputusan wasit sudah pasti tepat? Keraguan ini hanya bisa dijawab saat VAR sudah benar-benar dipakai di lapangan.

Berkaca dari laporan Sky Sports, ada peningkatan dalam hasil keputusan wasit setelah ada VAR di Premier League. Angkanya cukup signifikan dengan kenaikan hingga 14 persen.

"Statistik terbaru Premier League menunjukkan bahwa sebelum VAR diperkenalkan, keputusan wasit yang tepat sebesar 82 persen. Sekarang setelah VAR diterapkan, keputusan wasit yang benar mencapai 96 persen," tulis laporan tersebut.

Itu untuk Liga Inggris yang memasuki musim kelima menggunakan VAR sejak pertama kali dipakai secara penuh pada musim 2019/2020. Untuk Liga Indonesia, tentu statistik belum bisa terlihat sebelum benar-benar diterapkan.

Ujicoba VAR di final EPA Liga 1 U-20 kemudian dipakai di championship series Liga 1 dapat jadi gambaran untuk penerapan utuh di musim kompetisi 2024/2025.

Perjalanan VAR di Liga Indonesia pun masih panjang karena PT LIB menjalin kontrak empat musim bernilai Rp100 miliar untuk pemakaian teknologi ini.

Karena itu, Liga Indonesia benar-benar butuh atau bahkan darurat VAR. Dengan kemajuan teknologi dan kualitas SDM yang memadai dalam konteks ini, semoga sepak bola Indonesia berada di jalur yang benar.

(ikw/jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER