Jakarta, CNN Indonesia --
Atlet muslim butuh perjuangan panjang hingga mendapatkan kesetaraan dan kebebasan dalam menjalankan kewajiban agamanya pada event olahraga. Contohnya atlet muslimah yang menggunakan hijab.
Sebelumnya kebanyakan event olahraga tidak memperbolehkan atlet perempuan berkompetisi dengan menggunakan pakaian yang menutup seluruh tubuh dengan alasan beragam mulai persyaratan teknis, keselamatan, hingga keadilan antar atlet yang bertanding.
Alhasil banyak atlet muslim yang terpaksa harus melepas hijab mereka ketika bertanding, lalu memakainya kembali setelah berlaga dalam sebuah pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tidak mau melepas jilbab maka mereka tidak bisa bertanding. Perlakuan diskriminasi ini telah terjadi di dunia olahraga sejak lama.
Pada 2007, pesepakbola wanita Asmahan Mansour dilarang bermain oleh Federasi Sepak Bola Quebec gara-gara menolak melepas jilbabnya dengan alasan menegakkan aturan FIFA yang menyebut pemain dilarang mengenakan peralatan berbahaya bagi dirinya sendiri atau pemain lain, termasuk jilbab.
Regulasi FIFA yang melarang pemain pakai penutup kepala atau hijab ini semakin mencuat setelah timnas wanita Iran didiskualifikasi dari pertandingan melawan Yordania di Olimpiade 2012 karena menolak melepas jilbab.
Keterasingan dan diskriminasi terhadap pesepakbola berhijab ini kemudian dikait-kaitkan dengan prasangka bahwa aturan itu seolah dibuat karena Islamofobia.
Kemudian pada 2014, setelah banyak reaksi Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) atau badan kepengurusan yang menentukan aturan-aturan dalam permainan sepak bola menyatakan bahwa pemain pria dan wanita kini dapat mengenakan penutup kepala. Sebab, tidak ada indikasi mengapa pemakaian penutup kepala harus dilarang.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Dicabutnya aturan FIFA terkait larangan pemakaian hijab tersebut pun akhirnya mendapat banyak reaksi bahagia dari federasi sepak bola negara-negara mayoritas muslim maupun atlet-atlet muslim dunia.
"Kami sangat senang mereka mencabut larangan tersebut dan sekarang kami bisa bermain dengan jilbab. Saya bisa memberitahu kepada Anda bahwa mengenakan jilbab tidak mempengaruhi kinerja pemain kami. Kami sangat senang bahwa kami sekarang dapat bersaing di kompetisi internasional," ucap Wakil Ketua Federasi Sepak Bola Iran, Farideh Shojaei, dikutip dari Medium.
Melalui hijab, olahraga juga mempromosikan kesetaraan gender dalam dunia olahraga dan memberikan kesempatan bagi atlet muslimah untuk mengikuti olahraga tanpa harus mengorbankan kepercayaan agamanya.
Pemain timnas putri Maroko, Nouhaila Benzina, menggunakan identitas keagamaannya yaitu memakai hijab saat berlaga melawan Korea Selatan di Piala Dunia 2023. Benzina mampu menunjukkan keleluasaannya saat bermain, beberapa kali ia membantu penyerangan dan nyaris mencetak gol.
Kisah atlet muslimah yang berjuang agar bisa memakai hijab menjadi secuil perjuangan atlet islam dalam menggapai kesetaraan di dunia olahraga.
Di masa lampau, petinju muslim Muhammad Ali kemudian pemain bola basket muslim Hakeem Olajuwon berjuang untuk membawa tradisi islam ke dalam dunia olahraga. Mereka berjuang menjadi representasi islam melawan retorika anti-Islam atau fitnah yang menyebut Islam teroris.
Tokoh yang mewakili Islam kemudian tidak terbatas pada atlet saja, melainkan mulai dari pelatih, penyiar, pemilik klub, hingga jurnalis secara perlahan terus meningkat untuk menyiarkan Islam lewat dunia olahraga.
[Gambas:Photo CNN]
Akhirnya, saat ini kesetaraan terhadap atlet-atlet muslim semakin terasa. Contohnya seperti Liga Inggris yang membuat regulasi agar wasit bisa menghentikan pertandingan sejenak untuk memberikan kesempatan kepada pesepakbola muslim berbuka puasa saat bulan Ramadan.
Selain itu kini juga bisa dijumpai masjid atau mushola di beberapa stadion Liga Inggris. Bahkan, klub Blackburn Rovers membuat terobosan dengan menggelar salat Idul Fitri di lapangan Ewood Park.
Olahraga pun kini sukses menjadi syiar yang sempurna bagi Islam untuk mengkampanyekan nilai-nilai agama yang damai dan rahmatan lil alamin atau kasih sayang bagi semesta alam.
[Gambas:Video CNN]