Jakarta, CNN Indonesia --
Ajaran Islam semakin tersebar lewat berbagai cara. Masyarakat Inggris misalnya, mereka mengenal Islam salah satunya dari sosok pemain Liverpool Mohamed Salah.
Mungkin orang kurang tertarik jika mengamati tokoh-tokoh Islam berdakwah atau belajar toleransi lewat buku-buku religi, ketimbang dengan mudah mengamati perilaku pemain muslim di lapangan pada Liga Inggris.
Mohamed Salah, dengan simbol-simbol keimanan yang sangat terlihat efektif dalam menyiarkan nilai-nilai Islam sehingga Islamophobia di Inggris semakin luntur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia bukanlah solusi terhadap Islamphobia, tapi dia bisa memainkan peran besar," ujar Miqdaad Versi, Asisten Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, dilansir oleh The New York Times.
Salah berhasil mengenalkan nilai-nilai Islam dengan sujud syukur usai mencetak gol, lalu tetap menjalankan ibadah puasa selama Ramadan. Salah juga mampu memperkenalkan zakat kepada banyak orang Inggris.
Di sisi lain, dari penghasilannya sebagai pemain Liga Inggris, Salah mampu membangun sekolah dan Masjid di Mesir dan membantu melengkapi fasilitas rumah sakit.
Salah juga telah menjadi figur baik, mencerminkan muslim yang taat dengan tidak berjudi dan meminum minuman beralkohol.
Dengan ketenarannya, Salah mampu membuat masyarakat Inggris mengenal ibadah dan nilai-nilai islam yang baik.
Menurut studi di Universitas Standford, dikutip dari Bleacher Report, kehadiran Salah berperan penting dalam penurunan kejahatan rasial di kota Liverpool sebesar 18,9 persen. Penurunan tweet anti-Muslim di kalangan penggemar Liverpool ikut menurun sebesar 53 persen.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Kini jumlah pemain muslim di Liga Inggris semakin meningkat karena mereka merasa Inggris tempat terbaik untuk pemain muslim.
Jika dahulu pemain muslim melakukan ibadah dipersulit, seperti salat dan puasa. Kini ibadah dipermudah saat pertandingan Premier League.
Asosiasi Sepakbola Inggris telah menyarankan wasit untuk turut memberikan kesempatan kepada pemain muslim untuk berbuka puasa selama pertandingan.
Walaupun permainan akan dimulai terlambat, namun waktu tersebut dapat digunakan pemain muslim untuk mengisi tenaga setelah berpuasa.
Penghapusan perayaan sampanye di final Piala FA juga menjadi bentuk toleransi kepada pemain muslim.
Kemudahan salat pemain Muslim untuk menjalankan ibadah juga berlaku ketika hendak menjalankan kewajiban salat.
"Sebagai salah satu stadion paling padat di Premier League, kami tidak punya tempat khusus untuk itu [beribadah]. Namun kami akrab dan peka terhadap kebutuhan suporter, staf, dan pengunjung untuk berdoa dan memiliki ruangan yang dapat digunakan berdasarkan permintaan [beribadah]," ujar juru bicara West Bromwich Albion dilansir Guardian.
"Saya sendiri telah menyaksikan hal ini dengan para pemain lawan yang kami telah menemukan ruangan yang cocok ketika mereka meminta untuk berdoa sebelum pertandingan. Hal yang sama berlaku untuk anggota staf, bukan hanya penggemar. Kami secara rutin memiliki pramugara yang diwajibkan berdoa saat bekerja dan tentu saja mengakomodasi mereka. Hal serupa juga berlaku bagi pemuka agama apa pun, bukan hanya pemeluk agama Islam," tambahnya.
Bahkan seiring sejumlah pengusaha muslim yang membeli saham klub Premier League membuat beberapa stadion di Liga Inggris kini sudah memiliki fasilitas masjid di antaranya Bolton Wanderers, Newcastle United, Blackburn Rovers, dan Manchester City.
Komunitas muslim di Inggris kini juga semakin mudah menjalankan ibadah. Blackburn Rovers telah menjadi pionir untuk menggelar Salat Ied di Stadion kemudian diikuti Transmere Rovers.
[Gambas:Video CNN]