Legenda Sepak Bola Papua Ingatkan Erick: Kasih Kami Kesempatan

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Mar 2024 13:52 WIB
Eduard Ivakdalam berharap PSSI perhatikan para pelatih di Papua. (PB PON XX Papua 2021/Chaarly Lopulua)
Jakarta, CNN Indonesia --

Legenda sepak bola Papua Eduard Ivakdalam mengingatkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk memperhatikan sepak bola di Papua.

Saat ini Edu, sapaan akrab Ivakdalam, melatih Persewar Waropen. Mantan kapten Persipura ini berharap pelatih-pelatih di Papua diberi kesempatan oleh PSSI untuk kursus pelatih.

Baginya, semakin banyak pelatih di Papua yang punya lisensi, semakin banyak pula talenta akan lahir. Karenanya ia berharap kursus pelatih tidak hanya berlangsung di Jawa.

"Kita punya kepentingan di Papua ini. Saya ingin bangun sepak bola Papua, tapi tidak dapat kesempatan kursus lisensi A Pro. Kalau tidak punya jaringan di PSSI, tidak bisa."

"Saya harus tunggu, karena cuma 24 pelatih yang bisa masuk A Pro. Kasih kami kesempatan satu saja untuk lisensi A Pro dari Papua ini," katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (15/3).

Pemilik 11 caps bersama Timnas Indonesia ini mengatakan, ia sudah menyiapkan dana untuk kursus A Pro. Sayangnya kesempatan untuk ikut kursus tidak kunjung datang.

"Kepemimpinan Erick Thohir ini kalau tidak bisa bawa Timnas Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi, sama saja artinya. Lebih baik dia perbaiki semua," kata Ivakdalam.

"Kalau Erick perbaiki dasar ini akan maju. Sekarang dia pimpin lima tahun taruh dasar dulu. Lihat kekurangan kita di mana. Jangan yang instan saja," ujarnya.

Terkait program naturalisasi pemain yang dilakukan PSSI, Ivakdalam tak terlalu mempersoalkan. Namun PSSI diimbau tidak lupa dengan sepak bola akar rumput.

Ivakdalam mencontohkan, keluhan Shin Tae Yong soal kualitas passing pemain Timnas Indonesia, hanya bisa diperbaiki dengan kualitas pelatih. Dan, di Papua sangat kurang pelatih.

"Naturalisasi ini sebenarnya juga baik, kalau itu pemain muda yang bisa mengangkat sepak bola Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi. Kita butuh yang berkualitas."

"Ini supaya sepak bola kita bisa terangkat. Tetapi bukan berarti anak-anak lokal ini kita lupakan. Sekarang ketertinggalan kita jauh dari Jepang, Korea dan lain-lain," kata Ivakdalam.

(abs/abs/jun)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK