Dalam satu windu terakhir, striker yang muncul ke permukaan rata-rata karena menjadi andalan di Timnas Indonesia kategori usia.
Sayangnya, kualitas mereka redup saat bersaing di klub. Mereka kalah kualitas dengan striker asing. Bisa dibilang pula pemain ini naik kelas dengan modal kurang jam terbang.
Muchlis Hadi Ning, striker Indonesia U-19 saat juara Piala AFF U-19 2013 dan Marinus Wanewar, striker Indonesia U-22 saat juara Piala AFF U-22 2019, contoh kecilnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka terlihat sangat menjanjikan di usia muda, tetapi tenggelam begitu masuk kasta profesional. Jika tidak tenggelam karena cedera, mereka tak bisa bersaing dengan pemain lainnya.
Sudah begitu, semakin jarang striker yang mencuat di kompetisi. Dari yang sedikit itu Ramadhan Sananta salah satunya. Nama Sananta mencuat saat membela PSM Makassar.
Sananta cukup beruntung karena bertemu pelatih yang perhatian dengan pemain muda, Bernardo Tavares. Jika bertemu pelatih pragmatis seperti Stefano Cugurra, situasi akan berbeda.
Berkaca dari Liga 1 2023/2024, ada beberapa nama yang berpotensi menjadi striker harapan Indonesia. Selain Sananta, ada Hokky Caraka, Bagus Kahfi, dan Rabbani Tasnim.
Hanya saja mereka ini harus berjuang keras. Saat pemain lain hanya berlatih dua jam sehari, mereka bisa berlatih tiga jam sehari. Butuh perjuangan lebih untuk menonjol.
Tidak adanya kompetisi usia muda juga memengaruhi. Para striker muda yang awalnya menonjol pada akhirnya tak terasah kualitasnya karena tak berkompetisi.
Masa-masa krusial bersaing mematangkan segala aspek diri hilang karena tak ada kompetisi. Pada akhirnya berjuang langsung di level Liga 1 dengan kesempatan yang minim.
Kini paradigmanya harus dibalik. Striker tajam tidak muncul dari Timnas, sebaliknya striker andalan selalu hadir dari kompetisi. Ini pekerjaan PSSI mewujudkannya.
Borneo FC: Ahmad Nur Hardianto, Hugo Samir
Bali United: Ilija Spasojevic, Taufiq Hidayat
Madura United: Lerby Eliandry, Yuda Editya
PSIS: Riyan Ardiansyah, Jorry Guruh
Persik: Irfan Bachdim, Mohammad Khanafi
Dewa United: Septian Bagaskara
Persis: Ramadhan Sananta, Arkhan Kaka
PSM: Ricky Pratama
Barito: Bagus Kahfi, Eksel Runtukahu
Persebaya: Chandra Waskito
Persija: Aji Kusuma
Rans Nusantara: Rabbani Tasnim, Abdul Rahman
PSS: Hokky Caraka, Ricky Cawor
Arema FC: Muhammad Rafli, Dedik Setiawan
Persita: Sirvi Arvani, Hanis Sagara
Bhayangkara FC: Titan Agung, Dendy Sulistyawan
Persikabo: Dimas Drajad, Yandi Sofya