Kevin/Marcus pernah merasakan masa-masa terbaik dalam karier mereka. Selain pernah lama menempati posisi rangking satu dunia, The Minions bisa back to back juara All England tahun 2017 dan 2018.
Kevin/Marcus merasakan momen pertama kali juara tahun 2017. Ganda putra China, Li Junhui/Liu Yuchen jadi korban keganasan Kevin/Marcus.
Kevin/Marcus bisa menyudahi perlawanan Li/Liu lewat pertandingan yang berlangsung dua gim 21-19, 21-14.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prestasi itu bisa dipertahankan pada edisi 2018. Kali ini, Kevin/Marcus menggagalkan asa ganda Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen untuk juara karena harus mengaku keperkasaan Kevin/Marcus dengan skor 18-21, 17-21.
Endo/Watanabe jadi satu-satunya ganda putra di luar Indonesia yang bisa dua kali beruntun jadi juara All England.
Endo/Watanabe melakukannya saat gelaran All England tahun 2000 dan 2021.
Ganda putra Jepang ini merebut gelar di All England 2000 dengan mengalahkan Kevin/Marcus. Endo/Watanabe menang setelah menang rubber game 21-18, 12-21, 21-19.
Langkah Endo/Watanabe belum terbendung setahun berselang. Kali ini giliran kompatriot mereka, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda yang harus mengakui ketangguhan Endo/Watanabe yang menang dengan skor 21-15, 17-21, 21-11.
Fajar/Rian memulai kisah sukses back to back juara All England tahun 2023. Fajri menggagalkan upaya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan untuk meraih gelar ketiga di All England.
Fajar/Rian mengalahkan Ahsan/Hendra dengan skor yang terbilang meyakinkan 21-17, 21-14.
Setahun berselang, Fajar/Rian yang sejatinya tak cukup konsisten justru bisa melaju sangat jauh hingga partai puncak All England 2024.
Di final, Fajar/Rian tak lagi mampu dibendung oleh Aaron/Soh. Wakil Negeri Jiran ini dipaksa menyerah dengan skor identik 21-16, 21-16 dalam dua gim.
(har/har)