Dalam bayang-bayang kekhawatiran Timnas Indonesia dilumat Vietnam, ada magis atau sihir yang diciptakan Jay Idzes di GBK.
Pemain debutan ini tampil dingin, licin, lugas, dan ganas. Bek 23 tahun ini membuat pertahanan Indonesia kukuh. Pemain depan Vietnam dibuat frustrasi oleh Idzes.
Dalam hitungan CNNIndonesia.com, Idzes 11 kali menang duel satu lawan satu. Dengan postur setinggi 191 centimeter, pemain Venezia FC ini juga unggul duel di udara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umpan Idzes juga akurat. Sebanyak 46 umpan tepat sasaran dilepas. Ini menjadi yang tertinggi dari seluruh pemain Indonesia dan Vietnam dalam pertandingan tersebut.
Salah satu aksi Idzes yang membuat decak kagum terjadi pada masa injury time babak kedua. Dalam situasi serangan balik Vietnam, Idzes mengelabui pemain Vietnam dengan underlap.
Kombinasi Idzes, Ridho, dan Hubner di pertahanan benar-benar membuat tenang. Ini seperti jadi secercah harapan bahwa Indonesia bisa membuat sejarah di Hanoi nanti.
![]() |
Pada saat yang sama Hokky Caraka lagi-lagi tampil kurang impresif. Striker 19 tahun ini nyaris tak punya tembakan ke arah gawang Vietnam selama 45 menit.
Ini seperti pengulangan momen dari pertandingan sebelumnya di Piala Asia 2023. Saat diberi kepercayaan, aksi-aksi Hokky sama sekali tak memenuhi ekspektasi.
Namun Shin berpendapat berbeda. Dengan usia 19 tahun, Hokky diyakini punya masa depan cerah. Jam terbang bersama Timnas Indonesia diyakini membuat kualitas Hokky terasah.
Shin seperti melihat masa yang akan datang. Kebuntuan lini depan Timnas Indonesia saat ini, dalam pandangan Shin, tak lain karena striker muda selalu dicerca.
Akankah Hokky jadi garang di masa depan? Waktu jua yang akan menjawab. Namun penempaan saat ini adalah kunci. Shin sedang menyiapkan prekognisi Timnas Indonesia.
(nva)