Liga Sepak Bola Malaysia (MFL) selaku operator Liga Malaysia menolak mengubah jadwal kompetisi sebagaimana permintaan pelatih timnas Kim Pan Gon.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif MFL Datuk Stuart Ramalingam. Senada dengan pernyataan Presiden FAM Datuk Hamdin Mohd, Stuart juga khawatir kompetisi akan berantakan jika usulan perubahan jadwal dipenuhi.
Stuart menegaskan MFL tetap mengutamakan kepentingan skuad Harimau Malaya, namun permintaan untuk mempercepat jadwal kompetisi pada Mei dinilai tak layak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira hal itu [permintaan Kim Pan Gon untuk mempercepat Liga Malaysia] sudah dijawab Presiden FAM dan semua orang tahu kami sudah mengumumkan jadwal tersebut sejak enam bulan lalu," ujar Stuart.
Stuart menilai, mempercepat jadwal liga hanya demi mendapatkan 25 pemain timnas Malaysia bakal berdampak kepada nasib ratusan pemain lainnya. Klub-klub harus menanggung biaya lebih banyak karena kalender pertandingan menjadi relatif panjang.
"Kami tidak memutuskan untuk mengubah jadwal ini begitu saja pada akhir musim lalu dan kami tetap melanjutkan kompteisi ini karena mengikuti perubahan kalender AFC," ujarnya.
"Saya rasa Datuk Hamidin sudah menjawab soal ini jadi saya tidak perlu berkomentar lebih jauh," kata Stuart menambahkan.
Keputusan berbeda dilakukan Indonesia. PSSI membuat kebijakan darurat dengan meliburkan kompetisi Liga 1 agar pelatih Shin Tae Yong bisa memaksimalkan kekuatan pemain di Piala Asia U-23 2024.
(jun/jun/rhr)