Agrippina Tolak Uang Suap Match Fixing di Vietnam Open

CNN Indonesia
Jumat, 05 Apr 2024 07:18 WIB
Agrippina Prima Rahmanto Putra tersandung kasus match fixing bukan karena menerima uang suap melainkan karena tidak melaporkan kasus ke pihak terkait. (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Agrippina Prima Rahmanto Putra menjelaskan tak terlibat dalam match fixing di arena badminton dan tegas menolak uang untuk mengalah pada kejuaraan badminton Vietnam Open 2017.

Mantan pemain ganda putra pelatnas PBSI Cipayung itu menceritakan kasus yang membuatnya terjerat dalam kasus match fixing. Agrippina sejatinya menolak tawaran uang oleh orang lain yang memintanya untuk mengalah.

"Itu kejadiannya pada 2017. Jadi saya ditawarin oleh pihak tertentu untuk mengalah tapi saya dengan dan sangat jelas menolak tawaran tersebut," kata Agrippina dikutip dari Antara.

Pemain yang pernah berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon itu tak menampik dirinya pernah dipanggil BWF dengan status terduga dan menyerahkan bukti berupa pesan dari tersangka yang menawarinya uang dan memintanya mengalah pada babak kedua Vietnam Open 2017.

"Saya datang saja ke [pemanggilan] BWF dengan [barang bukti] handphone yang ada pesan dengan oknum tersebut, saya kan percaya diri karena di situ sangat jelas saya menolak tidak mau," ucap Agrippina.

Ia menolak iming-iming tersebut karena hadiah juara Vietnam Open 2017 jauh lebih besar dari nilai suap.

Usai dilakukan penyelidikan selama kurang lebih 3-4 tahun, Agrippina yang berstatus terduga memperoleh surat hukuman dari BWF.

[Gambas:Instagram]

Pemain yang kini aktif bermain di ajang-ajang lokal itu sebenarnya punya peluang banding, namun upaya tersebut urung dilakukannya karena sudah sakit hati dengan keputusan BWF yang datang lebih dulu.

Agrippina juga menjelaskan melalui akun media sosialnya bahwa dirinya mendapat hukuman bukan karena menerima ajakan pengaturan skor, melainkan karena tidak melaporkan kasus tersebut ke pihak terkait.

"Saya ditawari match fixing tetapi saya TOLAK, ini buktinya. Alasan hukuman buat saya adalah tidak melaporkan ajakan tersebut, jadi jelas bukan karena saya pelaku match fixing. Saya tidak pernah melalukan, menolak dan anti terhadap match fixing.." tulis Agrippina di media sosial.

BWF kemudian memberi hukuman Agrippina larangan beraktivitas di dunia bulutangkis selama enam tahun hingga 18 Januari 2026 dan denda US$3 ribu. Agrippina merupakan salah satu dari delapan pemain badminton Indonesia yang mendapat hukuman dari BWF.



(nva/nva/nva)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK