Program naturalisasi pemain keturunan, utamanya yang berada di Eropa, menambah kedalaman skuad Timnas Indonesia dan menambah persaingan.
Beberapa pemain baru yang akan dinaturalisasi, di antaranya Calvin Verdonk dan Jens Raven. Ini bukan yang terakhir pula, ada beberapa nama lain yang sedang diupayakan.
Nama-nama ini menambah daftar pemain Timnas Indonesia dari jalur naturalisasi. Hingga kini setidaknya sudah ada 10 pemain yang sudah dinaturalisasi PSSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka adalah Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick, Justin Hubner, Jay Idzes, Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, dan Ragnar Oratmangoen.
Selain itu ada Marc Klok yang naturalisasinya lewat inisiatif pribadi, lantas Elkan Baggott yang memilih Indonesia. Cyrus Margono juga memilih jadi WNI kembali.
Yang menarik, beberapa di antara pemain ini berposisi sama. Untuk posisi bek sayap kiri misalnya ada Pattynama dan Tjoe-A-On. Keduanya bersaing dengan Pratama Arhan.
Persaingan di posisi bek sayap kiri ini akan semakin ketat jika Verdonk dinaturalisasi. Pemain seperti Edo Febriansah akan semakin sulit mendapatkan tempat.
Namun pemain naturalisasi tak otomatis dipanggil ke Timnas Indonesia. Ia juga belum tentu mendapatkan tempat utama, walaupun nantinya dipanggil ke Timnas Indonesia.
Arhan yang hanya menjadi pemain cadangan selama dua musim di Korea Selatan, bisa bertahan di Timnas. Kehadiran Pattynama dan Tjoe-A-On tak membuatnya tergerus.
Sebaliknya, kehadiran pemain-pemain naturalisasi dengan kualitas Eropa membuat Arhan terlecut. Pemain 22 tahun tersebut terus mengalah kelebihannya sehingga sulit tergantikan.
Pemain lainnya, sepantasnya juga demikian. PSSI mungkin keras kepala dengan program naturalisasi agar Timnas Indonesia naik kelas, pemain pun sepantasnya keras kepala menaikkan kualitas.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>