Selain harus meredam protes terhadap keputusan kontroversi yang mungkin terjadi di lapangan, penggawa Garuda Muda juga tak boleh terpancing provokasi lawan. Terlebih Guinea punya keunggulan secara fisik dan kecepatan.
Kondisi para pemain Guinea terbilang lebih bugar karena lebih lama 'menganggur'. Skuad arahan Kaba Diawara kali terakhir bertanding di laga uji coba kontra Amerika Serikat pada Maret 2024. Sebelumnya mereka bermain rutin di Piala Afrika U-23 pada Juni-Juli 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Guinea juga memiliki mayoritas pemain yang berkiprah di Eropa. Salah satunya adalah Ilaix Moriba yang pernah bermain di Barcelona dan kini berseragam Getafe.
Tak dimungkiri bahwa Guinea lebih unggul secara kualitas individu dan fisik. Namun, Indonesia punya kekuatan bermain secara kolektif. Permainan taktis satu-dua sentuhan dan pressing tinggi di pertahanan lawan bisa jadi andalan untuk mengalahkan Guinea.
Sekali lagi, mental pemain Indonesia harus dirawat betul-betul hingga akhir laga. Konsentrasi permainan harus terjaga hingga peluit panjang dibunyikan. Tak boleh menyerah sebelum laga berakhir.
Kekuatan Indonesia jelas berkurang tanpa Rizky Ridho dan Justin Hubner. Namun, Shin Tae Yong dipastikan selalu punya cara untuk memompa semangat dan daya juang anak asuhnya. Tinggal bagaimana Marselino Ferdinan dan kawan-kawan untuk merespons strategi Shin di lapangan.
Guinea memang bukan lawan enteng. Mereka sukses menembus empat besar Piala Afrika U-23 dan dihuni pemain berpengalaman tampil di liga-liga Eropa. Akan tetapi Indonesia juga memiliki sederet pemain berkualitas yang juga berkiprah di liga-liga Eropa.
Sederet pemain naturalisasi seperti Ivar Jenner, Nathan Tjoe A On, dan Rafael Struick bisa menjadi modal besar Indonesia untuk memenangkan laga krusial. Ketiganya lahir dan besar di Eropa dan cepat beradaptasi dengan cuaca dingin di Prancis.
Marselino Ferdinan diperkirakan bakal tampil habis-habisan untuk merebut tiket terakhir Olimpiade 2024. Namun, konsentrasi tim harus tetap terjaga. Jangan lagi melakukan kesalahan kecil dan terganggu protes wasit yang berlebihan.
Jalan terakhir ke Paris masih bisa direbut Timnas Indonesia U-23 jika mampu bermain impresif seperti saat menaklukkan tim besar Korea Selatan.
(har)