Penyerang Timnas Indonesia U-23 Hokky Caraka mengungkapkan kesedihan setelah dikalahkan Guinea pada laga playoff Olimpiade 2024 di Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5).
Kekalahan 0-1 dari Guinea membuat Timnas Indonesia U-23 harus mengubur impian bermain di Olimpiade. Penantian 68 tahun Indonesia untuk bermain di cabang sepak bola Olimpiade harus bertahan lebih lama.
Hokky mengatakan Timnas Indonesia U-23 bermain bagus saat melawan Guinea, namun hal itu tidak cukup untuk membawa Tim Garuda Muda lolos ke Olimpiade 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sangat disayangkan, saya sedih karena kami kalah. Kami bermain bagus, tapi kami melawan yang kuat. Kami harus tampil lebih bagus lagi di masa depan," ujar Hokky dikutip dari situs resmi FIFA.
Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Guinea diwarnai kontroversi. Satu-satunya gol Guinea ke gawang Indonesia tercipta melalui penalti Ilaix Moriba yang didapat secara kontroversial pada menit ke-28. Wasit memberi penalti meski pelanggaran yang dilakukan Witan Sulaeman terjadi di luar kotak penalti.
Meski kalah dari Guinea dan gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke Olimpiade untuk kali pertama sejak 1958, Tim Garuda Muda tetap mendapat apresiasi luar biasa. Terlebih Timnas U-23 sudah mencetak sejarah baru sejak lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024 dan melangkah ke playoff Olimpiade.
Apresiasi untuk Timnas U-23 juga diungkap Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang menyebut Rizky Ridho dan kawan-kawan sudah mampu menyatukan masyarakat Indonesia.
"Timnas ini punya generasi emas. Ada Witan Marselino, Rizki Ridho, Ernando, plus pemain naturalisasi. Lalu kita punya blueprint hingga 2045, dan kita konsisten lakukan training jangka panjang."
"Artinya program yang kita jalankan sudah on the track. Kita akan konsisten dan perbaiki yang masih kurang. Karena bagaimanapun, dengan pencapaian Timnas U-23 ini kita punya kebanggaan baru dan terbukti sepak bola makin menyatukan Indonesia," ucap Erick.
(har)