Selama empat tahun bersama Timnas Indonesia, belum ada piala atau gelar juara yang berhasil diraih Shin Tae Yong di semua level usia.
Piala AFF U-19 2022 gagal diraih, emas SEA Games 2021 (2022) juga tak tercapai, dan juga gagal di dua edisi Piala AFF. Di level ASEAN, Shin masih bukan siapa-siapa.
Untuk level benua, Shin juga baru bisa membawa Indonesia sebagai tim kejutan. Untuk Piala Asia U-20 tak lolos babak grup, Piala Asia U-23 semifinalis, dan di Piala Asia ke babak 16 besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisa dibilang, Shin telah menjalani proses panjang untuk membangun Timnas Indonesia. Apakah proses itu selesai? Kalau tujuannya Asia atau bahkan dunia prosesnya masih akan panjang.
Namun, jika bicara level ASEAN, bukan lagi bicara proses. Thailand misalkan, yang rutin tampil di Piala Asia meski tak pernah juara, nyaris tak pernah memandang Piala AFF sebelah mata.
Dari edisi ke edisi, pemain terbaik yang selalu dimainkan Thailand di Piala AFF. Dan, Thailand jadi satu-satunya tim ASEAN yang belum pernah dikalahkan Timnas Indonesia di era kepelatihan Shin.
![]() |
Vietnam, yang sempat jadi representasi jagoan ASEAN di peringkat FIFA, sudah dikalahkan. Vietnam takluk 0-1 saat bermain di Jakarta, lantas dihajar 1-4 saat bermain di Hanoi.
Kebetulan, kans Indonesia bentrok dengan Thailand akan terbuka di Piala AFF 2024. Jika tidak satu grup, kemungkinan terbesarnya adalah bentrok di babak semifinal atau final.
Bisakah Shin mengalahkan Thailand dan juara AFF? Target akan menjadi kata kunci. Dua target PSSI di Piala Asia dan Piala Asia U-23 berhasil diraih, karenanya juara Piala AFF kudu ditarget.
Fase Shin membangun ulang Timnas Indonesia kiranya sudah rampung. Regenerasi atau peremajaan besar-besaran sudah lewat. Meski belum sempurna, skuad yang solid sudah mulai terbentuk.
Kini saatnya memetik hasil dari proses empat tahun terakhir. Proses memang terus berjalan, tetapi harus ada juga hasil yang dicapai. Dan, Piala AFF 2024 rasanya sangat realistis untuk diraih.