ANALISIS

Dortmund vs Madrid: Kekuatan Kejutan Lawan Sang Penguasa

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Sabtu, 01 Jun 2024 09:01 WIB
Setelah membuat kejutan dalam Liga Champions musim ini, akankah Borussia Dortmund membuat Real Madrid terkaget-kaget di laga final?
Borussia Dortmund baru sekali menjadi juara Liga Champions. (REUTERS/Wolfgang Rattay)

Terzic dan Ancelotti sama-sama memiliki kedalaman skuad yang mencukupi untuk mengejawantahkan gaya main yang mereka inginkan. Kebetulan keduanya mengandalkan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3.

Empat bek dengan dua full back yang bisa membantu penyerangan dengan satu atau dua pivot yang bisa disesuaikan kebutuhan bakal menjadi pemandangan di final. Pressing Dortmund menjadi faktor yang bisa menentukan laga. Di sisi lain Terzic yang pernah menjadi murid Jurgen Klopp juga cukup adaptif dengan bermain pragmatis ketika menghadapi lawan dengan agresivitas tinggi.

Sementara Madrid bisa jadi memainkan gaya yang mengedepankan keseimbangan tim dan bermain dengan cair dengan satu 'ledakan' saat transisi yang bisa menghasilkan gol. Jika Dortmund tidak berinisiatif menguasai permainan, Madrid bakal mendikte tempo dan bermain senyaman mungkin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua pelatih memiliki tim andalan musim ini yang hampir semua bisa dimainkan pada partai puncak. Dengan demikian kedua tim bakal bermain optimal.

Di posisi penjaga gawang, sudah dipastikan Gregor Kobel bakal menjadi andalan di kubu Dortmund. Sementara Madrid memiliki dua sosok yang sama tangguh yakni Andriy Lunin dan Thibaut Courtois.

Lunin bisa mendapat tempat utama lantaran penampilan gemilang selama Courtois beristirahat karena cedera, namun kiper Belgia itu juga tetap punya kans bermain berdasarkan pengalaman berlaga di ajang besar.

Kuartet bek Dortmund akan berisi Julian Ryerson, Nico Schlotterbeck, Mats Hummels, dan Ian Maatsen. Schlotterbeck dan Hummels tampil solid selama musim ini sebagai palang pintu. Sementara Ryerson dan Maatsen akan dituntut bertahan dan menyerang menyisir sayap.

Formula yang sama digunakan Madrid dengan orang berbeda. Ancelotti yang sedang mengejar gelar kelima di Liga Champions sebagai pelatih bakal mengedepankan Ferland Mendy dan Dani Carvajal jadi full back, sedangkan Nacho dan Antonio Rudiger menjadi bek tengah.

Banner Testimoni

Emre Can, Marcel Sabitzer, dan Marco Reus di ruang motor Dortmund bakal berhadapan dengan Toni Kroos, Eduardo Camavinga, dan Federico Valverde. Dortmund tak hanya bergantung pada trio Can, Sabitzer, Reus, tapi akan memanfaatkan pemain-pemain lain untuk unggul jumlah pemain. Bukan tak mungkin ada empat atau bahkan enam pemain dalam proses memenangi duel di lini tengah.

Duel lini tengah akan melibatkan banyak pemain karena filosofi kepelatihan Ancelotti juga mementingkan keunggulan jumlah pemain sehingga bisa mengontrol permainan, membuka opsi serangan, dan mengeksekusi umpan kunci.

Dua pasang sayap bakal memiliki peranan penting pada final kali ini. Jadon Sancho dan Karim Adeyemi bakal adu keunggulan melawan Vinicius Junior dan Rodrygo. Terzic dan Ancelotti bisa mengandalkan aksi individu winger-winger untuk merangsek ke kotak penalti dan menciptakan peluang.

Sementara satu tempat tersisa di masing-masing tim bakal menjadi milik Niclas Fullkrug dan Jude Bellingham. Meski keduanya bukan pencetak gol yang dominan, kemampuan membuka ruang dan visi kedua pemain bisa membuat rekan-rekannya masuk ke depan gawang untuk mencetak gol.

(nva)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER