TESTIMONI

Bio Paulin: Tentang Persipura dan Indonesia yang Selalu di Hati

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jun 2024 19:40 WIB
Bio Paulin, pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang menjadi legenda Persipura dan dikenal sebagai bek paling ganas di Liga 1.
Bio Paulin saat membela Persipura Jayapura. (Rosa Panggabean)

Saya juga sangat bersyukur bisa membela Timnas Indonesia dua kali saat lawan Myanmar. Tapi setelah itu ada masalah dualisme kepengurusan PSSI. Padahal pemain kita saat itu sudah bagus. Tapi karena dualisme itu membuat ada dua Timnas dan membuat suasana tidak bagus serta banyak masalah.

Karena dalam sepak bola kalau konsisten itu bagus. Pemain juga akan punya kondisi bagus. Kalau liga berhenti-henti dan ada masalah, pemain jadi juga akan kena dampak.

Tetapi Indonesia tetap saya cintai. Karena jujur saya sudah tidak terlalu memikirkan hal masa lalu [di Kamerun]. Seperti sekarang ini saya sudah enam tahun tidak pulang ke Kamerun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya apa, saya sudah betah di sini, tidak pulang bukan karena ada masalah atau apa, tapi saya lebih betah di sini. Saya dapat warga negara, makan di sini, saya sudah punya teman baru. Semua baru jadi kalau saya ke sana, sementara untuk ketemu orang tua, teman-teman lama, tapi suasananya tidak seperti di sini sehari-hari yang terasa waktu kebersamaannya.

Jadi kegiatan saya setelah cedera saya mengambil lisensi C AFC. Kemudian saya melatih Ganesha Academy di Bali. Habis itu saya melatih Tolikara FC tahun 2001-2002. Di Tolikara saya menjadi pelatih kepala dan bawa tim lolos ke putaran nasional Liga 3. Baru dari situ saya ditarik oleh manajer Persipura Yan Mandenas untuk menjadi asisten pelatih Persipura mendampingi Ricky Nelson.

Kami bekerja baik dan berhasil membawa tim ke peringkat satu Liga 2, tapi kompetisi terhenti karena Tragedi Kanjuruhan. Kemudian karena tidak ada kegiatan saya mengambil lisensi kepelatihan B AFC, lalu berlanjut mengambil lisensi A AFC.

Baru setelah itu saya ditawari maju sebagai calon anggota legislatif pada pemilu 2024. Untuk pencalonan menjadi anggota DPRD Kota Jayapura itu untuk mencari pengalaman. Saya pas lagi tidak ada kesibukan jadi tidak ada apa-apa, ada tawaran ini, saya bilang kenapa tidak, karena pengalaman yang saya butuh dan asal saya bisa.

Memang sangat luar biasa waktu pencalonan kemarin itu. Di momen itu saya belajar budaya Indonesia terutama di bagian fungsi pemerintahnya. Apa yang dilakukan, bagaimana sehari-hari malam tidak tidur, apa yang harus disiapkan. Tapi saya senang menjalani itu semua. Jika saya terpilih saat itu yang ditawarkan adalah ide-ide untuk memajukan sepak bola, di Jayapura khususnya.

Banner Testimoni

Nah sekarang untuk ke depan saya belum berfikir di politik karena saya sebenarnya ingin berkarya sebagai pelatih. Saya berfikir untuk jadi pelatih terlebih dahulu.

Pencalonan kemarin itu pas waktu itu saya lagi tidak bikin apa-apa. Saya mau belajar sesuatu untuk tenangkan diri dan ternyata luar biasa.

Sekarang saya sudah punya lisensi A, saya tunggu mudah-mudahan ada tim yang panggil untuk memimpin klub. Ada banyak tim terutama di Papua yang punya koneksi dengan saya. Tapi saya tidak menutup pintu untuk klub di luar Papua juga yang mau menjadikan saya pelatih saya terbuka.

Kalau ada siapa pun klub yang mau saya pegang, saya siap. Saya siap menunjukkan kalau saya bisa karena dari dulu saya main bola sampai sekarang saya tidak pernah lengah. Saya mau bekerja keras terus, belajar terus, saya mau titipkan sesuatu yang saya sudah pernah pelajari untuk adik-adik kita yang sekarang, sedang, atau akan menjadi pesepakbola masa depan.

Saya mau menunjukkan kemampuan saya sebagai pelatih setelah Tolikara saya bawa juara, kemudian Persipura juga sukses tapi terhenti Tragedi Kanjuruhan. Saya juga punya reputasi yang baik sebagai bek tangguh di Liga 1 yang semua pengalaman bermain dan kursus kepelatihan itu bisa menjadi modal yang bagus untuk membangun tim yang berkualitas.

Kalau ditanya ingin menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia, tentu itu impian saya. Hal itu juga menjadi impian pelatih-pelatih dalam negeri yang juga mau belajar dari pelatih-pelatih luar negeri di Timnas Indonesia.

Terakhir, saya mau minta maaf untuk saudara-saudaraku di Papua maupun di Indonesia kalau memang saya pernah katakan sesuatu yang tidak bagus atau yang jahat, saya minta maaf baik itu sengaja ataupun tidak.



(bio paulin)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER