ANALISIS

Metronom Sudah Ada, tapi Nihil Pemimpin di Timnas Indonesia

Abdul Susila | CNN Indonesia
Jumat, 07 Jun 2024 07:57 WIB
Dari laga melawan Irak terlihat Timnas Indonesia sudah punya penjaga tempo, tetapi masih kekurangan juru gedor dan pemimpin.
Thom Haye memiliki peran besar dalam permainan Timnas Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam musik ia disebut alat bantu; penjaga tempo; pemandu stabilitas. Ialah metronom. Kini Timnas Indonesia sudah punya sosok itu.

Saat Indonesia kalah 0-2 dari Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Kamis (6/6), ketiadaan sosok metronom membuat permainan Indonesia agak sporadis.

Dalam hal ini, Thom Haye yang bertugas menjadi gelandang, adalah metronom itu. Irama yang dimainkan Haye berjalan baik seperti ada partitur di dalam kepalanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 10 menit babak pertama, Haye bersama Nathan Tjoe-A-On bisa menjaga lini tengah dengan disiplin. Situasi ini membuat Irak kehilangan ide dan kreativitas.

Cara Haye menutup ruang juga jitu. Saat Jordi Amat maju terlalu ke depan dan Rizky Ridho terlambat turun, Haye cermat menempatkan diri saat terjadi situasi serangan balik.

Visi menyerangnya juga terbilang menonjol. Pada menit ke-17 misalnya, Haye melepas umpan Panjang ke Shayne Pattynama yang langsung jadi peluang gol bagi Ragnar Oratmangoen.

Umpan terobosan yang dilepas Haye juga membuat barisan pertahanan Irak kelabakan. Dua di antaranya terjadi pada menit ke-34 dan 41, yang sayangnya tak berbuah gol.

Saat Haye diganti pada menit ke-65, setelah Jordi diganjar kartu merah, di mana Shin harus memasukkan pemain yang kuat dalam bertahan, pola serangan Indonesia tak lagi variatif.

Ivar Jenner sebagai pengganti lebih terlihat sebagai pemecah ombak. Menumpuk pemain yang kuat dalam bertahan jadi pilihan paling realistis dalam situasi kalah jumlah pemain.

Pada saat yang sama, keputusan Jesus Casas memasukkan wonderkid Ali Jasim di babak kedua merusak disiplin pertahanan Indonesia. Ia jadi otak kemenangan Irak di laga ini.

Jordi kena kartu merah karena harus menghentikan pergerakannya dan gol kedua Irak tercipta dari kecerdikannya mencuri bola dari kaki Ernando Ari yang mencoba bermain-main di kotak penalti.

Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>

Intuisi Pembacaan Strategi STY

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER