Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Sumardji merespons peluang Timnas Indonesia pindah dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) apabila lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Akhir-akhir ini rumput lapangan Stadion GBK yang jadi markas Indonesia dalam babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 kerap bermasalah.
Pada pertandingan kandang pertama melawan Vietnam, Maret lalu, rumput GBK rusak parah. PPKGBK selalu pengelola pun mendapat kritik deras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, sejauh ini GBK tidak saja digunakan untuk pertandingan sepak bola, melainkan untuk kampanye politik, konser musik, serta acara lain.
Acara-acara di luar sepak bola itu kerap membuat kondisi rumput tidak sehat dan tidak terlihat bagus saat pertandingan, khususnya laga Timnas Indonesia.
Sampai saat melawan Irak, rumput GBK tidak terlihat sempurna meskipun kondisinya lebih bagus dibanding lawan Vietnam. Opsi pindah kandang pun muncul.
"Nanti kami akan sampaikan [rencana pindah dari GBK]," ujar Sumardji saat ditanya kemungkinan menggunakan stadion lain di putaran ketiga kualifikasi.
Sumardji tidak membantah kondisi rumput GBK yang masih kurang bagus dalam duel Indonesia vs Irak. PSSI pun berharap PPKGBK bisa lebih memperhatikan kondisi rumput untuk pertandingan Skuad Garuda.
"Kami sampai saat ini sudah telepon dengan pengelola GBK karena kondisi rumput kemarin kurang bagus, kami memohon ke pihak GBK supaya betul-betul disiapkan dan diperhatikan kondisi rumput," tutur Sumardji.
"Kalau dilihat-lihat sepertinya kondisi rumput GBK kayaknya stres itu, sehingga dengan kondisi itu akan memengaruhi, tadi saya telepon supaya diperhatikan," kata Sumardji menambahkan.