Bisa atau tidaknya Jerman kembali menunjukkan performa apik juga ikut bergantung pada performa Jamal Musiala dan Wirtz. Dua pemain ini adalah nyawa dalam permainan Die Mannschaft.
Kesannya mungkin agak berlebihan karena dua pemain sejatinya sama-sama baru berusia 21 tahun. Namun, usia muda tidak menghalangi keduanya untuk bersinar saat menang atas Skotlandia dengan sama-sama menyumbang satu gol.
Musiala bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik oleh UEFA. Pemain yang pernah memperkuat timnas junior Inggris ini menonjol berkat kecakapannya dalam melakukan penetrasi dan keberanian melakukan duel satu lawan satu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Wirtz tipikal pemain yang cerdik. Pemain Bayer Leverkusen ini tidak seeksplosif Musiala tetapi selalu menempatkan posisi di ruang kosong pertahanan Skotlandia.
Kinerja apik dua pemain ini membuat Kai Havertz bisa lebih aktif terlibat dalam permainan. Trio Musiala, Wirtz, dan Havertz akan siap menebar teror lanjutan saat bersua Hungaria.
Barisan pemain cadangan Jerman juga siap untuk menggebrak jika dibutuhkan. Sang tuan rumah masih punya Leroy Sane, Deniz Undav, Thomas Muller, hingga Niclas Fullkrug.
Sane bisa menjadi kartu truf untuk terus menekan pertahanan Hungaria. Sementara Fullkrug sudah membuktikan ketajamannya dengan mencetak satu gol saat masuk sebagai pemain pengganti.
Sederet pemain andalan Jerman ini akan bersua pemain belakang Hungaria yang kental aroma Bundesliga. Sebut saja Willi Orban (RB Leipzig), Atilla Szalai (SC Freiburg), dan juga kiper Peter Gulacsi.
Tiga pemain ini jelas sudah paham dengan potensi bahaya yang bisa diberikan lini serang Jerman. Maka dari itu, Hungaria butuh tampil solid sejak wasit meniup peluit tanda pertandingan dimulai.
Hungaria bisa dikatakan butuh keajaiban untuk meredam Jerman yang tampil begitu superior di laga pertama fase grup Euro 2024.