Jakarta, CNN Indonesia --
Superkomputer Opta menyebut probabilitas Prancis akan menang atas Belanda dalam laga Grup D Euro 2024 mencapai 52,3 persen.
Pada saat yang sama superkomputer menyimpulkan probabilitas kemenangan Belanda hanya 24,4 persen. Probabilitas sisanya, 23,3 persen, berakhir dengan hasil imbang.
Pertandingan ini akan berlangsung di Stadion Red Bull Arena, Leipzig, Jerman pada Jumat (21/6) malam atau Sabtu (22/6) dini hari WIB. Di atas kertas Prancis diunggulkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sejarah tidak berkata demikian. Sepanjang perhelatan Piala Eropa, Belanda dan Prancis sudah bentrok empat kali. Hasilnya Prancis sekali menang dan Belanda dua kali.
Dua kemenangan Belanda itu tercipta pada fase grup, sedangkan kemenangan Prancis tercipta ketika sudah sistem gugur. Ini indikasi kecil bahwa Belanda bakal unggul.
Hanya saja, jika ditilik dari rapor pertemuan dalam semua ajang, Prancis di atas angin. Dalam delapan pertemuan terakhir, Prancis menang tujuh kali. Prancis menang 2-0 dalam duel termutakhir.
Kabar baiknya bagi Belanda, salah satu momok Prancis berpotensi absen. Ya, Kylian Mbappe kemungkinan tak main dalam laga ini karena patah tulang hidung saat lawan Austria.
Bagaimana tidak jadi momok, Mbappe melesakkan enam gol dalam lima pertemuan terakhir Belanda vs Prancis. Pemain 25 tahun ini pertama kali membobol gawang Belanda pada 2017.
Jika Mbappe absen, kemungkinan Didier Deschamps memasang 'jimat' Olivier Giroud. Dalam duel ketat melawan Belanda, Deschamps memang butuh pemain yang bisa menjadi penyihir.
Opta mencatat, persentase kemenangan Prancis era Deschamps mencapai 71,9 persen saat Giroud jadi starter. Saat Giroud absen, persentase kemenangan Prancis turun jadi 57,3 persen.
Dari total 57 gol yang diciptakan Giroud bersama Prancis, satu di antaranya tercipta ke gawang Belanda. Gol itu dilesakkan Giroud dalam laga UEFA Nations League 2018.
Jika Deschamps punya Giroud, Ronald Koeman punya Wout Weghorst. Pria 31 tahun ini sering jadi 'kartu as' Belanda dalam pertandingan yang sangat menentukan.
Selain gol kemenangan atas Polandia pada 16 Juni lalu, Weghorst jadi mimpi buruk Argentina di Piala Dunia 2022. Kemenangan Argentina yang sudah di depan mata, dirusak Weghorst.
Pemain Burnley ini juga sedang membara. Weghorst mengoleksi empat gol dalam lima laga terakhirnya bersama Belanda. Dalam lima laga itu, Weghorst selalu jadi pengganti.
Kartu as atau senjata rahasia Koeman ini niscaya akan dipakai lagi saat melawan Prancis. Striker setinggi 197 centimeter ini seperti sengaja disiapkan Koeman untuk meledak di menit akhir.
Sebagai ujung tombak utama, Koeman percaya dengan Memphis Depay, meski hanya mengoleksi satu gol selama 2024. Kendati tumpul, Koeman suka pergerakannya untuk membuka ruang.
Yang tak kalah menyita perhatian dalam laga perdana Belanda di Euro 2024 adalah Tijjani Reijnders. Bermain sebagai second striker, pemuda 25 tahun ini terbilang lugas.
Masalahnya, sistem pertahanan Belanda meragukan. Inilah titik lemah Koeman, baik di tim nasional maupun di klub. Koeman belum punya serum membuat lini bertahan yang solid dan ampuh.
Dalam skuad Belanda saat ini, komposisi bek sangat mentereng. Van Dijk salah satu yang terbaik di Inggris dan Stefan de Vrij yang paling menonjol di Italia.
[Gambas:Photo CNN]
Nathan Ake juga eksplosif bersama Manchester City yang juara Liga Inggris musim 2023/2024. Begitu juga dengan Denzel Dumfries yang scudetto musim 2023/2024 bersama Inter Milan.
Jika Koeman bisa meramu sistem bertahan yang solid, mungkin tanpa melihat Van Dijk yang seperti cacing kepanasan di lapangan tengah, prediksi superkomputer akan terpatahkan.
Prediksi Opta memang lebih sering benar. Namun ada kalanya juga salah. Dan, Belanda bersama Koeman sepertinya bisa mematahkan kecanggihan teknologi itu karena Mbappe absen.
Prancis tentu saja tetap kuat, tetapi daya ledaknya melemah. Melawan Belanda yang bermain seperti kincir angin, berputar-putar, pelari cepat dengan tendangan klinis jadi kunci.
[Gambas:Video CNN]