ANALISIS

Belanda vs Prancis: Melemahnya Superkomputer karena Mbappe?

Abdul Susila | CNN Indonesia
Jumat, 21 Jun 2024 09:45 WIB
Jika ditilik dari rapor pertemuan dengan Belanda dalam semua ajang, Prancis di atas angin. Dalam delapan pertemuan terakhir, Prancis menang tujuh kali.
Penyerang Timnas Perancis Kylian Mbappe sudah berlatih ringan usai patah tulang hidung (REUTERS/Kacper Pempel)

Jika Deschamps punya Giroud, Ronald Koeman punya Wout Weghorst. Pria 31 tahun ini sering jadi 'kartu as' Belanda dalam pertandingan yang sangat menentukan.

Selain gol kemenangan atas Polandia pada 16 Juni lalu, Weghorst jadi mimpi buruk Argentina di Piala Dunia 2022. Kemenangan Argentina yang sudah di depan mata, dirusak Weghorst.

Pemain Burnley ini juga sedang membara. Weghorst mengoleksi empat gol dalam lima laga terakhirnya bersama Belanda. Dalam lima laga itu, Weghorst selalu jadi pengganti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kartu as atau senjata rahasia Koeman ini niscaya akan dipakai lagi saat melawan Prancis. Striker setinggi 197 centimeter ini seperti sengaja disiapkan Koeman untuk meledak di menit akhir.

Sebagai ujung tombak utama, Koeman percaya dengan Memphis Depay, meski hanya mengoleksi satu gol selama 2024. Kendati tumpul, Koeman suka pergerakannya untuk membuka ruang.

Yang tak kalah menyita perhatian dalam laga perdana Belanda di Euro 2024 adalah Tijjani Reijnders. Bermain sebagai second striker, pemuda 25 tahun ini terbilang lugas.

Masalahnya, sistem pertahanan Belanda meragukan. Inilah titik lemah Koeman, baik di tim nasional maupun di klub. Koeman belum punya serum membuat lini bertahan yang solid dan ampuh.

Dalam skuad Belanda saat ini, komposisi bek sangat mentereng. Van Dijk salah satu yang terbaik di Inggris dan Stefan de Vrij yang paling menonjol di Italia.


Nathan Ake juga eksplosif bersama Manchester City yang juara Liga Inggris musim 2023/2024. Begitu juga dengan Denzel Dumfries yang scudetto musim 2023/2024 bersama Inter Milan.

Jika Koeman bisa meramu sistem bertahan yang solid, mungkin tanpa melihat Van Dijk yang seperti cacing kepanasan di lapangan tengah, prediksi superkomputer akan terpatahkan.

Prediksi Opta memang lebih sering benar. Namun ada kalanya juga salah. Dan, Belanda bersama Koeman sepertinya bisa mematahkan kecanggihan teknologi itu karena Mbappe absen.

Prancis tentu saja tetap kuat, tetapi daya ledaknya melemah. Melawan Belanda yang bermain seperti kincir angin, berputar-putar, pelari cepat dengan tendangan klinis jadi kunci.



(wiw)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER