Jakarta, CNN Indonesia --
Cristiano Ronaldo memang belum mencetak gol di Piala Eropa atau Euro 2024, tetapi tuahnya di Portugal belum pantas dibilang habis.
Tuah sang 'Cry Baby' akan diuji dalam duel babak perempat final Euro 2024 melawan Prancis di Stadion Volkspark, Hamburg pada Sabtu (5/7) dini hari, pukul 02.00 WIB.
Dari total 130 gol Ronaldo bersama Selecao das Quinas, julukan Portugal, dua di antaranya tercipta ke gawang Prancis. Itu tercipta pada babak grup Euro 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Opta mencatat, Ronaldo masih menjadi ujung tombak berbahaya Portugal. Dalam empat laga sebelumnya, total 20 tembakan ke gawang dilepas, dengan sembilan di antaranya ke gawang Slovenia.
Dalam laga melawan Slovenia ada momentum Ronaldo menangis karena gagal menjadi algojo penalti. Namun, saat adu tos-tosan setelah imbang 0-0 selama 120 menit, sepakannya masih tajam.
Cibiran dan hinaan yang didapat Ronaldo selama Euro 2024, diyakini akan melontarkannya dalam laga melawan Prancis. Semakin Ronaldo direndahkan, kian besar hasratnya membuktikan.
Usia 39 bagi Ronaldo hanyalah angka. Dan, duel melawan Prancis adalah saat yang paling tepat untuk membuktikan bahwa berkiprah di Arab Saudi tak membuatnya tumpul.
Pada saat yang sama Kylian Mbappe juga dirasuki hasrat membara. Dalam tiga laga sebelumnya, karena absen saat melawan Belanda, Mbappe belum menunjukkan magisnya.
Kecepatan dan sentuhan ajaibnya belum terlihat. Satu gol yang ia ciptakan, yang itu lewat penalti, sama sekali tak memperlihatkan kesaktiannya di atas lapangan.
Hasrat si 'Kura-kura Ninja' semakin menyala karena belum pernah membobol gawang Portugal. Dari total 48 golnya bersama Les Bleus, Portugal tak masuk daftar korban.
Siapakah yang akan lebih bertaji dalam duel Portugal versus Prancis kali ini? Opta menyebut kans Prancis menang lebih besar dibanding Portugal karena sejumlah faktor.
Lanjut ke halaman selanjutnya>>>>
UEFA mencatat, Portugal dan Prancis sudah bentrok 28 kali. Hasilnya Portugal menang enam kali, tiga kali imbang, dan sisanya 19 kali dimenangkan Prancis.
Sekilas, Prancis lebih superior dibanding Portugal. Namun sejarah pertemuan ini sama sekali tak akan berguna dalam duel perebutan tiket ke semifinal Euro 2024.
Apalagi kini Portugal diasuh Roberto Martinez, pria Spanyol yang sebelumnya menangani generasi emas Belgia. Statistik Martinez bersama Portugal pun mentereng: 15 menang, 1 imbang, dan 3 kalah.
Persentase kemenangan kepelatihannya di Portugal paling tinggi dibanding karier sebelumnya, termasuk saat bersama Belgia. Secara usia Martinez juga semakin matang.
Pria 50 tahun ini tak hanya lihai melihat cela di pertahanan lawan, namun juga motivator andal di ruang ganti. Kecerdikannya meramu skuad muda dan tua bisa dibilang salah satu yang terbaik.
Salah satu pemain muda yang rutin mendapat kepercayaan Martinez adalah kiper Diogo Costa. Kepercayaan ini akhirnya dibuktikan Costa saat jadi pahlawan melawan Slovenia.
Pemain muda lainnya yang bisa menjadi senjata mematikan Portugal saat melawan Prancis adalah Goncalo Ramos. Pemain Paris Saint-Germain ini seperti dipersiapkan untuk Prancis.
Namun, kecerdikan Martinez akan diuji Didier Deschamps yang sudah terbukti moncer. Gelar juara dunia 2018 dan runner up Piala Dunia 2022 adalah bukti tangan dinginnya.
Sebagai pelatih paling lama menangani satu tim di Euro 2024, Deschamps kenyang asam garam. Ia tahu bagaimana meramu kekuatan melawan tim yang pragmatis atau progresif.
Namun, semangat juang Prancis terlihat tak sama di Piala Dunia dan Piala Eropa. Seperti ada jurang besar yang membuat para pemain tidak begitu bergairah.
Inilah pekerjaan besar Deschamps yang harus dituntaskan sebelum melawan Portugal. Tak bisa kekuatan individu jadi senjata untuk melumat Portugal yang menggebu-gebu.
[Gambas:Video CNN]