ANALISIS

Final Euro 2024: Tiga Wajah Inggris dan Genetika Indah Spanyol

Abdul Susila | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jul 2024 08:01 WIB
Spanyol akan menghadapi Inggris di final Euro 2024 dalam laga yang berlangsung di Olimpiastadion, Berlin, Senin (15/7) dini hari pukul 02.00 WIB.
Para pemain Inggris saat mengalahkan Belanda di semifinal Euro 2024. (REUTERS/Thilo Schmuelgen)
Jakarta, CNN Indonesia --

Inggris memperlihatkan wajah ketiganya saat mengalahkan Belanda di semifinal Euro 2024. Performa The Three Lions agak lain.

Dalam enam pertandingan Euro 2024 ini, Inggris tak pernah kalah dalam penguasaan bola. Persentase umpan akurat Harry Kane dan kawan-kawan pun di atas 92 persen.

Ketika melawan Belanda, Inggris menguasai ball possession hingga 60 persen. Saat imbang 1-1 dengan Swiss dan akhirnya menang penalti, Inggris menguasai 51 persen permainan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini kontras dengan ball possession di Euro 2020. Pada laga final melawan Italia misalnya, tim asuhan Gareth Southgate ini hanya bisa menguasai bola sebesar 39 persen.

Di Piala Dunia 2022 pun begitu. Tidak pernah Inggris main begitu dominan hingga persentasenya mencapai 60 persen, kecuali dalam laga pembuka grup melawan wakil Asia, Iran.

Inggris juga bersikap kalem seperti pembawaan Southgate yang tidak meledak-ledak. Saat unggul cepat atau tertinggal, Inggris tetap di jalan lurus rencana permainan.

Saat tertinggal 0-1 dari Slovakia hingga masa injury time babak kedua contoh akuratnya. Meski kekalahan di depan mata tinggal hitungan detik, mereka sama sekali tak panik.

Posisi tertinggal ini terulang saat melawan Swiss dan Belanda. Seolah-olah energi positif sudah merasuki seluruh tim bahwa mereka bisa membalikkan keadaan.

Soccer Football - Euro 2024 - Round of 16 - England v Slovakia - Arena AufSchalke, Gelsenkirchen, Germany - June 30, 2024 England's Jude Bellingham celebrates scoring their first goal with Harry Kane REUTERS/Bernadett SzaboJude Bellingham dan Harry Kane menjadi andalan Inggris. (REUTERS/Bernadett Szabo)

Filosofi bermain yang dibangun Southgate pun seperti total football milik Belanda. Memang tidak persis sama, tetapi transisi dan pola serangnya hampir-hampir mirip.

Formasi 3-4-3 yang dipakai Inggris membuat serangan begitu dinamis dan gesit saat serangan balik. Marc Guehi dan Kyle Walker tak segan maju ke depan membangun serangan, misalnya.

Itulah tiga wajah Inggris yang dipoles Southgate di Euro 2020. Kini Inggris sudah seperti Spanyol yang doyan penguasaan bola, bermental baja bak kuda hitam, dan punya total football Belanda.

Ke halaman selanjutnya>>>> 

Sihir Tenaga Muda Matador

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER