Francois Letexier mengomentari perihal pemilihan dirinya dalam laga final Euro 2024 antara Spanyol dan Inggris.
Letexier adalah wasit asal Prancis yang pernah memimpin laga Timnas Indonesia U-23 vs Guinea, dan dianggap merugikan Skuad Garuda Muda, pada playoff Olimpiade 2024 dua bulan lalu.
Kemunculan Letexier sebagai wasit final Euro 2024 menuai perhatian fans sepak bola Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengadil 35 tahun itu akan memimpin pertandingan akbar, yang tergolong pertama baginya. Sebelumnya ajang besar yang pernah dipimpin Letexier adalah laga Piala Super Eropa antara Manchester City dan Sevilla pada tahun lalu.
"Tentu ini adalah kehormatan besar dan kepuasan besar bisa ditunjuk untuk pertandingan ini. Ini adalah kejutan, karena saya hanya berusaha fokus dari hari ke hari melewati turnamen dan tidak berharap sesuatu sebesar ini," ujar Letexier dikutip dari situs resmi Euro.
Letexier baru menjadi wasit di Euro pada tahun ini. Pertandingan Kroasia vs Albania menjadi debutnya dan kemudian dilanjutkan laga Denmark vs Serbia. Setelah dua laga fase grup itu, Letexier kembali bertugas pada laga 16 besar antara Spanyol dan Georgia.
Tugas menjadi wasit keempat pada laga pembuka diakui Letexier memberi pengalaman tersendiri yang memiliki banyak dampak dan manfaat.
"Dalam sebuah turnamen ada banyak sekali aspek yang berbeda dari pertandingan atau kompetisi normal, dengan menjadi wasit keempat pada pertandingan pembuka itu bagus buat saya. Ada tekanan tetapi saya sudah mempelajarinya, melihat bagaimana semua bekerja dan itu membantu saya mengontrol tekanan dan emosi," jelasnya.
Letexier menjelaskan penunjukkan oleh Roberto Rosetti selaku direktur perwasitan UEFA begitu cepat. Kini Letexier terus bersiap menjadi pengadil dalam laga yang akan mempertemukan dua kesebelasan unggulan.
"Ini adalah ajang besar, pemain dan pendukung akan emosional, jadi kami harus bersiap akan segala kemungkinan. Untuk persiapan fisik, kami sudah bersiap selama sebulan dengan staf kebugaran UEFA dan kami berada dalam kondisi yang baik."
"Selain itu juga ada aspek taktik. Kami akan melihat taktik dari kedua tim dan konsekuensi dalam menjadi wasit, seperti bagaimana kami beradaptasi soal posisi. Orang mungkin tidak tahu, tetapi kami bersiap dan mengantisipasi banyak skenario berbeda sehingga kami siap memimpin pertandingan," kata Letexier menjabarkan.
(nva/jun)