Begitu Kim Pan Gon mundur, FAM langsung menunjuk Pau Marti Vicente sebagai pengganti. Pria Spanyol ini adalah asisten Kim di timnas Malaysia. Ia di posisi ini sejak 17 Februari 2022.
Penunjukan Marti bisa dibilang cukup berisiko. Pengalaman melatih pria 40 tahun ini masih minim. Hanya sekali Marti menjadi pelatih kepala klub, yakni bersama Tai Chung.
Sisanya, hanya menjadi asisten pelatih. Namun ada secercah harapan. Pasalnya Marti terbilang lama berada dalam kawah candradimuka usia muda, yakni di Barcelona U-19 dan B.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai pelatih akar rumput, Marti punya pandangan lebih luas dalam melihat potensi pemain. Bisa dibilang Marti akan melihat bakat dan potensi pemain dalam skema jangka panjang, bukan pendek.
Hanya saja ini penuh risiko. Menjadi pelatih kepala tim nasional, termasuk Malaysia, pencapaian adalah titik tuju. Jika tak bisa bersaing, bukan tak mungkin cercaan akan mendera.
Karena itu jalan revolusi yang akan diambil Marti akan jadi perhatian. Bagaimana ia membangun skuad Malaysia yang dalam asuhan Kim terbilang lumayan menjanjikan.
Terdekat, pertandingan yang akan dihadapi Marti adalah Pestabola Merdeka 2024 pada September.
Setelah itu ada Piala AFF 2024. Sebelum itu ada turnamen tahunan yang akan dijalani, yaitu Piala Kemerdekaan pada November 2024. Sentuhan Marti akan diukur dari sini.
Selanjutnya akan ada Kualifikasi Piala Asia 2027. Pertandingan ini akan berlangsung pada Maret 2025 hingga Maret 2026.
Kabar baiknya, asisten-asisten Kim yang selama ini berjibaku di timnas Malaysia tak ikut mundur. Ini membuat Marti bisa sedikit leluasa membangun rancangan kinerja. Tak benar-benar dari nol.
Situasi yang dihadapi Malaysia dengan gonta-ganti pelatih, mirip dengan Vietnam dan Thailand. Situasi ini sedikit banyak membuat jalan kembang tim nasional terganggu.
Kini hanya Indonesia yang stabil dalam urusan pelatih. Shin Tae Yong diperpanjang kontraknya oleh PSSI hingga 2027. Indonesia akan berlari, sedangkan yang lain dari awal lagi.
(nva)