Atlet selancar putra Indonesia Rio Waida mengaku bingung harus sedih, marah, atau senang usai terhenti di babak kedua Olimpiade Paris 2024.
Rio berhasil lolos ke babak kedua cabor selancar putra Olimpiade 2024 usai finis di urutan ketiga dengan torehan 5,74 poin. Rio finis di belakang surfer Jepang, Reo Inaba dan Leonardo Fioravanti (Italia).
Sayangnya di babak kedua langkah Rio terhenti usai kalah dari peselancar Afrika Selatan, Jordy Smith.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ombak besar yang tak kunjung datang, menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi Rio kalah di babak kedua. Sementara Jordy Smith memilih untuk mengambil ombak-ombak kecil yang akhirnya menjadi kunci kemenangannya atas Rio.
"Saya merasa ini menyakitkan dan saya juga merasa seperti kaku. Sejujurnya, saya tidak bisa merasakan apapun. Saya tidak tahu apakah saya harus, sedih, marah atau senang," kata Rio dikutip dari rilis NOC, Selasa (30/7).
Rio Waida minta maaf usai gagal meraih medali di Olimpiade Paris 2024.
"Saya minta maaf kepada semua orang. Banyak sekali perhatian dan energi yang diberikan selama tiga tahun terakhir untuk saya meraih mimpi di Olimpiade dan berakhir tidak sesuai harapan. Saya merasa tidak bisa memberikan yang terbaik di sini. Tapi tujuan saya selalu ada di Olimpiade," kata Rio.
Rio mengaku banyak mendapatkan pelajaran selama keikutsertaannya di Olimpiade Paris 2024.
"Tujuan selanjutnya adalah Los Angeles, tapi saya akan berdiskusi lebih dulu dengan orang-orang di sekitar saya. Saya tidak akan berhenti untuk berkompetisi dan surfing, ini hal terbaik yang akan selalu saya lakukan. Saya akan terus bekerja keras dan melangkah ke depan," ucap Rio.
"Saya belajar untuk terus bekerja keras. Kekalahan ini tidak akan terlupakan dan akan tersimpan dengan baik buat saya. Terima kasih teman-teman Indonesia sudah dukung dan untuk LA28 saya akan bekerja lebih keras. Semoga surfing Indonesia lebih maju," kata Rio menambahkan.