2 Sejarah Buruk Indonesia di Badminton Olimpiade 2024

CNN Indonesia
Kamis, 01 Agu 2024 08:18 WIB
Sejarah buruk tercipta buat tim badminton Indonesia setelah hasil yang diraih dari sektor tunggal putra dan sektor ganda campuran di Olimpiade 2024.
Tunggal putra Jonatan Christie tersingkir di fase grup Olimpiade 2024. (REUTERS/Hamad I Mohammed)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejarah buruk tercipta buat tim badminton Indonesia setelah hasil yang diraih dari sektor tunggal putra dan sektor ganda campuran di Olimpiade 2024.

Tunggal putra Indonesia tidak mengirimkan wakil di babak 16 besar, begitu juga dengan wakil ganda campuran yang tidak bisa lolos ke perempat final.

Dua tumpuan harapan Indonesia di tunggal putra, Jonatan Christie dan Anthony Ginting di luar dugaan sudah masuk kotak di fase grup. Hal ini terjadi setelah keduanya kalah dari lawan masing-masing di laga terakhir fase grup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jonatan kalah dari Lakshya Sen (India) 18-21, 12-21 dalam duel di grup L. Sedangkan Ginting ditekuk Toma Popov 19-21, 21-17, 15-21.

Indonesia tidak selalu meraih medali di nomor tunggal putra pada ajang Olimpiade. Namun satu hal yang pasti, Indonesia selalu bisa menempatkan wakilnya ke babak akhir atau setidaknya masuk fase gugur ketika badminton mulai menggunakan fase grup sejak Olimpiade London 2012.

Catatan terburuk sebelumnya adalah di Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016 saat wakil Indonesia hanya bisa bertahan hingga babak 16 besar. Namun di Olimpiade Paris 2024, catatan buruk itu patah, berganti catatan yang lebih kelam.



Di sektor ganda campuran, Indonesia punya satu wakil yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Namun, Rinov/Pitha tak bisa melalui persaingan di fase grup dan finis sebagai juru kunci.

Kegagalan Rinov/Pitha membuat sektor ganda campuran untuk pertama kali gagal lolos ke perempat final sejak Olimpiade 1996.

[Gambas:Video CNN]



(jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER