OLIMPIADE 2024

Kronologi Petinju Dituding Transgender Menang dan Buat Lawan Menangis

CNN Indonesia
Kamis, 01 Agu 2024 22:45 WIB
Imane Khelif (kanan) mengalahkan Angela Carini dalam duel tinju kelas 66kg putri di Olimpiade 2024. (REUTERS/Isabel Infantes)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petinju Imane Khelif asal Aljazair memenangi pertarungan babak 16 besar Olimpiade 2024 atas wakil Italia Angela Carini.

Khelif merupakan petinju wanita yang disebut transgender. Sebelumnya Khelif dilarang tampil dalam Kejuaraan Dunia Tinju 2023 lantaran memiliki kadar testosteron yang tinggi untuk seorang wanita atau mempunyai kromosom XY seperti yang dimiliki pria.

Terlepas dari larangan tampil di Kejuaraan Dunia tahun lalu, IOC memperbolehkan Khelif tampil dalam Olimpiade 2024.

Menempati posisi unggulan kelima, Khelif menghadapi Carini pada babak 16 besar kelas 66 kilogram putri.

Pertarungan berlangsung layaknya duel tinju pada umumnya. Pada detik-detik awal, kedua petinju mencoba menjajaki serangan dan mencoba melepaskan pukulan-pukulan ke arah lawan.

Khelif dan Carini sama-sama memiliki kuda-kuda ortodoks dan saling lempar pukulan tangan kanan. Jangkauan tangan Khelif yang lebih panjang memberikannya keunggulan.

Keduanya sama-sama lincah, namun terlihat beberapa pukulan Khelif terlihat mengenai bagian kepala Carini. Sekitar 30 detik setelah laga dimulai, Carini meminta waktu untuk kembali ke sudutnya guna membetulkan pelindung kepala dengan dibantu pelatih.

Setelah pertarungan berlanjut, sebuah pukulan straight tangan kanan dari Khelif mengenai wajah Carini. Meski tak terjatuh, Carini kemudian mengangkat tangan kiri sebagai kode meminta waktu kembali ke sudut. Tak lama kemudian Carini dinyatakan kalah karena menyerah.

Wasit kemudian memanggil kedua petinju untuk kembali ke tengah ring guna mengangkat tangan sang pemenang. Setelah Khelif dinyatakan menang, Carini kemudian berlutut dan menangis.

Khelif sempat menghampirinya dan menepuk pundak Carini.

Usai pertandingan, Carini sembari menangis mengaku mundur karena merasakan sakit yang luar biasa di hidungnya.

"Saya menghormati negara saya dengan kesetiaan. Kali ini saya tidak berhasil karena saya tidak sanggup lagi berjuang. Saya mengakhiri pertandingan karena setelah pukulan kedua," ucap Carini dikutip dari Reuters.

"Setelah bertahun-tahun pengalaman di atas ring dan hidup dalam pertarungan, saya merasakan sakit yang luar biasa di bagian hidung saya," kata Carini menambahkan.

Kemenangan Khelif menuai kontroversi lantaran menganggap transgender tak seharusnya berlaga dalam ajang untuk sektor wanita di Olimpiade karena atlet wanita wajib mendapat perlindungan. Sedangkan di sisi lain menilai Khelif bukan seorang transgender melainkan cisgender atau seseorang dengan identitas gender yang sudah dari bawaan lahir meski dengan kondisi hyperandrogenism atau level testosteron yang lebih tinggi dibanding wanita pada umumnya.

(nva/nva)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK