Filipina melanjutkan gebrakan di klasemen Olimpiade 2024 dengan mendulang dua emas dalam dua hari beruntun dari arena senam artistik.
Carlos Yulo menjadi bintang lantaran dua emas yang disumbangkan dalam dua hari berturut-turut, Sabtu (3/8) dan Minggu (4/8).
Setelah mempersembahkan emas dari nomor senam lantai, atlet 24 tahun itu kembali mendapat kalungan emas dari nomor kuda-kuda lompat atau vault.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumbangan dua emas dari Yulo membuat Filipina mencuat ke peringkat 21. Ini merupakan hal yang tidak lazim, karena Filipina biasanya lebih dikenal dengan atlet-atlet tinju. Selain itu tradisi emas Filipina baru dimulai pada Olimpiade 2020 yang diawali cabang olahraga angkat besi.
Dengan dua emas, Filipina menempati peringkat kelima di kawasan negara Asia setelah China, Korea Selatan, Jepang, dan Hong Kong.
Selain itu Filipina juga melangkahi Indonesia dan Thailand yang sudah lebih dulu memulai tradisi emas pada tahun 1990-an.
Di saat Filipina sudah mengoleksi dua emas, Indonesia baru meraih satu perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung dari cabang olahraga badminton nomor tunggal putri. Prestasi Gregoria menyudahi puasa medali tunggal putri Indonesia yang kali terakhir menyabet perunggu pada 2008 melalui Maria Kristin Yulianti.
Selain Indonesia, badminton juga menghadirkan perunggu untuk Malaysia melalui pasangan ganda putra Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Capaian Aaron/Soh menyamai prestasi pada tiga tahun silam di Tokyo.
Di luar Filipina, Indonesia, dan Malaysia belum ada lagi negara ASEAN yang mencatatkan torehan medali.
1. Filipina (2 emas, 0 perak, 0 perunggu)
2. Indonesia (0, 0, 1)
3. Malaysia (0, 0, 1)
4. Brunei Darussalam (0, 0, 0)
5. Kamboja (0, 0, 0)
6, Laos (0, 0, 0)
7. Myanmar (0, 0, 0)
8. Singapura (0, 0, 0)
9. Thailand (0, 0, 0)
10. Timor Leste (0, 0, 0)
11. Vietnam (0, 0, 0)