Gelandang Timnas Indonesia U-19 Toni Firmansyah buka-bukaan usai dihukum Persebaya Surabaya karena alasan indisipliner.
Nama Toni Firmansyah tidak disebut Persebaya dalam peluncuran tim untuk Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (4/8).
Momen itu jadi pertanyaan, lantaran Toni dianggap sebagai pemain muda potensial yang bisa diberdayakan Bajul Ijo pada musim baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari detik.com, alasan Toni tidak dipanggil dalam launching tersebut lantaran pemain yang baru membawa Timnas Indonesia U-19 juara Piala AFF U-19 2024 itu karena mangkir dalam sesi latihan.
Saat ini Persebaya sedang dalam tahap akhir persiapan menuju Liga 1 2024/2025 yang akan digelar akhir pekan ini. Karena itu kehadiran setiap pemain sangat dibutuhkan tim.
Sebelumnya beredar di media sosial terkait 'surat peringatan pertama' yang dikirimkan Persebaya kepada Toni Firmansyah.
Dalam surat itu dituliskan, Toni 'tidak mengikuti sesi latihan pada Rabu (31/7).' Persebaya menjelaskan Toni sempat berdalih memenuhi undangan PSSI usai mengantar Timnas U-19 juara Piala AFF U-19 2024.
Akan tetapi, Persebaya sendiri belum menerima surat pemberitahuan dari PSSI terkait undangan itu. Surat tersebut baru diterima Persebaya pada Rabu sore.
Surat peringatan itu tersebar di media sosial setelah diunggah Toni melalui Instagram. Akan tetapi, dalam penelusuran CNNIndonesia.com, tidak ada unggahan seperti itu pada akun Toni @tonii.firmansyah.
Pada unggahan yang sama juga Toni dilaporkan memberikan bantahan dihukum Persebaya.
"Assalamualaikum. Saya Toni Firmansyah ini meluruskan soal maksud 'sanksi' dari manajemen Persebaya. Di sini sebenarnya hanya adanya miskomunikasi saja. Ini berawal dari adanya acara pembubaran skuad Indonesia U-19 di Jakarta pada 31 Juli kemarin," tulis Toni melalui akun Instagram pribadinya @tonii.firmansyah, Minggu (4/8).
"Sore harinya, PSSI sudah berkirim surat kepada manajemen Persebaya terkait acara ini. Tapi pada 1 Agustus, saya mendapatkan surat peringatan atau sanksi via whatsapp dari Pak Yahya Alkatiri. Isinya bisa dilihat di surat yang saya upload di atas," ucap Toni menambahkan.
Setelah menghadiri acara PSSI di Jakarta, Toni langsung menghadap manajemen Persebaya guna menolak hukuman tersebut. Persebaya menghukum Toni turun level ke tim EPA (elite pro academy).
"Saya meminta maaf secara langsung kepada Pak Yahya Alkatiri. Saya minta agar sanksi larangan ikut latihan dicabut karena saya sudah menjelaskan secara detail apa masalah sebenarnya," tutur Toni.
"Saya tentu menolak karena kontrak saya adalah bergabung dengan tim senior Persebaya. Bukan tim EPA," kata Toni melanjutkan.