An Se Young Marah ke Asosiasi Badminton Korea Usai Raih Emas Olimpiade

CNN Indonesia
Senin, 05 Agu 2024 21:09 WIB
Tunggal putri Korea Selatan, An Se Young marah besar ke Asosiasi Badminton Korea (BKA) setelah meraih medali emas Olimpiade 2024.
An Se Young meluapkan amarah kepada Asosiasi Badminton Korea usai merebut medali emas Olimpiade 2024. (REUTERS/Ann Wang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tunggal putri Korea Selatan, An Se Young marah besar ke Asosiasi Badminton Korea (BKA) setelah meraih medali emas Olimpiade 2024.

Alasan An Se Young marah ke BKA karena perlakuan terhadap cedera yang dialaminya. Atlet 22 tahun itu tak menyangka cederanya lebih parah dari yang ia pikir.

"Cedera saya lebih serius dari yang saya kira dan saya agak kecewa dengan tim nasional yang merasa terlalu nyaman [dengan situasi yang saya hadapi]. Saya juga berpikir mungkin akan sulit untuk tetap bersama tim nasional setelah momen ini," kata An Se Young dikutip dari YNA.

An Se Young kemudian membawa-bawa cederanya di final Asian Games 2022. Ia mengaku kecewa dengan respons BKA terhadap perawatan masalah pada fisiknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya terlalu kecewa dengan tim nasional di tengah situasi cedera. Saya tidak bisa lupa momen itu. Saya tetap bertanding dan berusaha bertahan sejak momen awalnya saya salah didiagnosis. Tapi setelah diperiksa pada akhir tahun lalu ternyata cederanya sangat parah. Saya bisa melaju sejauh ini karena bantuan pelatih," ujarnya.

Dengan usia yang terbilang muda, An Se Young belum memikirkan pensiun meski dihantui cedera. Ia masih ingin terus berjuang meski dengan keterbatasan di tim nasional Korea.

"Saya ingin tetap melanjutkan pengembangan badminton dan mencetak rekor saya sendiri. Tapi saya tidak tahu apa yang akan dilakukan BKA. Saya pikir, saya bisa tetap bertahan dalam situasi apapun selama saya bisa bermain badminton," ucapnya.

Soal masa depan, An Se Young juga merasa tidak adil jika peluang seorang atlet untuk bermain di Olimpiade tertutup karena meninggalkan tim nasional.

"Menurut saya tidak adil atlet tidak bisa bermain di Olimpiade hanya karena mereka meninggalkan tim nasional. Asosiasi kami [Korea] bisa mencatat banyak kemajuan, tapi sudah saatnya melihat ke belakang bahwa hanya satu medali emas yang bisa diraih," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(ikw/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER